PENGOLAHAN IKAN LELE DENGAN TEHNIK PENGASAPAN -->

Translate

PENGOLAHAN IKAN LELE DENGAN TEHNIK PENGASAPAN






1. Latar Belakang

Subsektor perikanan dan peternakan merupakan andalan utama sumber pangan dan gizi bagi masyarakat Indonesia. Ikan, selain merupakan sumber protein, juga diakui sebagai "functional food" yang mempunyai arti penting bagi kesehatan karena mengandung asam lemak tidak jenuh berantai panjang (terutama yang tergolong asam lemak omega-3), vitamin,serta makro dan mikro mineral.

Dibandingkan negara lain, sumbangan perikanan dalam penyediaan protein di indonesia termasuk besar, yakni 55%

Namun demikian, jumlah ikan yang tersedia belum memenuhi kondisi ideal kecukupan gizi sebesar 26,55 kg ikan/kapita/tahun. Dengan produksi ikan sebesar 4,80 juta ton, maka jumlah ketersediaan ikan hanya 19,20 kg/kapita pada tahun 1998.

Diperkirakan angka konsumsi ikan secara aktual berada di bawah angka ketersediaan tersebut, karena masih tingginya angka susut hasil ("loss") baik kuantitas, kualitas, maupun nilai gizinya (Heruwati, 2002).

Ikan asap merupakan salah satu produk olahan yang digemari konsumen baik di Indonesia maupun di mancanegara karena rasanya yang khas dan aroma yang sedap spesifik.

Proses pengasapan ikan di Indonesia pada mulanya masih dilakukan secara tradisional menggunakan peralatan yang sederhana serta kurang memperhatikan aspek sanitasi dan hygienis sehingga dapat memberikan dampak bagi kesehatan dan lingkungan. 

Kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan oleh pengasapan tradisional antara lain kenampakan kurang menarik (hangus sebagian), kontrol suhu sulit dilakukan dan mencemari udara (polusi (Swastawati , 2011).


Pengasapan dapat didefinisikan sebagai proses penetrasi senyawa volatil pada ikan yang dihasilkan dari pembakaran kayu yang dapat menghasilkan produk dengan rasa dan aroma spesifik umur simpan yang lama karena aktivitas anti bakteri, menghambat aktivitas enzimatis pada ikan sehingga dapat mempengaruhi kualitas ikan asap. 

Senyawa kimia dari asap kayu umumnya berupa fenol (yang berperan sebagai antioksidan), asam organik, alkohol, karbonil, hidrokarbon dan senyawa nitrogen seperti nitro oksida, aldehid, keton, ester, eter, yang menempel pada permukaan dan selanjutnya menembus ke dalam daging ikan ( Isamu,2012).

2. Prinsip Pengasapan Ikan

Tujuan pengasapan ikan, pertama untuk mendapatkan daya awet yang dihasilkan asap. Tujuan kedua untuk memberikan aroma yang khas tanpa peduli kemampuan daya awetnya.

Pengasapan merupakan cara pengolahan atau pengawetan dengan memanfaatkan kombinasi perlakuan pengeringan dan pemberian senyawa kimia alami dari hasil pembakaran bahan bakar alami. 

Melalui pembakaran akan terbentuk senyawa asap dalam bentuk uap dan butiran-butiran tar serta dihasilkan panas. Senyawa asap tersebut menempel pada ikan dan terlarut dalam lapisan air yang ada di permukaan tubuh ikan, sehingga terbentuk aroma dan rasa yang khas pada produk dan warnanya menjadi keemasan atau kecoklatan.

3.Deskripsi Bahan Baku

Pengasapan merupakan salah satu cara mengawetkan daging menggunakan kombinasi antara penggunaan panas dan zat kimia yang dihasilkan dari pembakaran kayu. Jenis kayu sebagai sumber asap sebaiknya berasal dari kayu keras yang dapat menghasilkan asap dengan mutu dan volume asap sesuai dengan yang diharapkan. 

Kayu keras (non resinous) pada umumnya mengandung 40-60 % selulosa, 20-30% hemiselulosa dan 20-30% lignin.Tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras yang dapat menghasikan asap dalam waktu yang lama karena lambat terbakar. 

Pembakaran tempurung kelapa tua dengan udara terbatas akan menghasilkan arang dengan kualitas pembakaran yang cukup tinggi. Penggunaan tempurung kelapa sebagai sumber asap memiliki beberapa keuntungan diantaranya mudah diperoleh dan merupakan hasil sampingan buah kelapa yang dapat dioptimalkan penggunaanya (Kusmajadi et al., 2011).

Pengasap ikan laut bahan-bakar tempurung kelapa, melibatkan komponenkomponen sistem : 1) Bahan-bakar tempurung kelapa, 2) 

Tungku pengasap ikan tipe ganda tiga dan 3) Ikan laut. Zona kecepatan aliran fluida gas asap secara horizontal maupun vertikal terjadi lapisan yang tidak sama kecepatannya, hal ini berakibat pada debit aliran pada volume atur ruangan pengasap (Komar, 2010).

Komposisi gizi ikan lele dumbo menurut Nurimala et al. (2009) adalah:Tabel 1. Komposisi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)


Komponen
Jumlah (%)
Air
79,73
Abu
1,47
Lemak
0,95
Protein
17,71
Karbohidrat (by different)
0,14

4. Macam-Macam Pengasapan Ikan

Berdasarkan suhu yang digunakan, dikenal tiga macam pengasapan : yaitu pengasapan panas (“hot smoking”), pengasapan sedang (“semi-hot smoking”), dan pengasapan dingin (“cold smoking”). Pengasapan panas menggunakan suhu sebesar atau melebihi 100oC, sedang suhu pengasapan dingin berkisar pada 40oC.

Sebelum pengasapan dimulai, biasanya dilakukan pemanasan terlebih dahulu dengan tujuan guna menurunkan kadar air bahan sehingga sesuai untuk pengasapan. Dari penelitian menggunakan model, mengemukakan bahwa kenampakan berkilau pada produk pengasapan yang dikehendaki akan timbul bila kadar air bahan, dalam hal ini konsentrat protein ikan, tidak melebihi 65 %.

Pada pengasapan panas, ikan dianggap siap untuk diasapi bila kulitnya nampak kering dan bagian daging terpisah dai tulangnya. Biasanya pengeringan sebagian tersebut dilakukan dalam kondisi corong dan lubang abu yang terbuka lebar, disertai hembusan angin yang kuat, sehingga produksi asap tidak terjadi. Pada pengasapan panas, suhu pengeringan yang dipakai dapat berkisar antara 75o dan 80oC.

Sedang pada pengasapan dingin, pengeringan dilakukan dengan jalan menghembuskan udara hangat; dengan memanaskan bahan secara langsung di rumah asap melalui pembakaran kayu secara sempurna, ataupun dengan mengering-anginkan bahan di udara terbuka (Yulstiani, 2008).

Pengasapan adalah suatu teknik pengawetan dengan menggunakan asap dari hasil pembakaran kayu atau bahan bakar lainnya. Selain untuk mengawetkan, pengasapan berfungsi member aroma serta rasa yang khas pada daging ikan.

Pengasapan juga dapat membunuh bakteri dan daya bunuh dari asap tersebut tergantung pada suhu pengasapan dan lama pengasapan. Makin lama ikan diasapi maka makin banyak senyawa kimia yang terbentuk selama pembakaran, demikian pula makin banyak zal-zal pengawet yang mengendap pada ikan asap, dengan demikian akan lebih lama daya awet ikan asap tersebut.

Yang dapat meningkatkan daya awet selama pengasapan bukan asap melainkan unsurunsur kimia yang ada di dalam asap yang dapat berperan sebagai disenfektan, pemberi warna, memberi citarasa, dan aroma ikan.

Kondesat asap dapat bersifat antioksidan walaupun pada konsentrasi rendah, sementara pengaruh utama dari degradasi lipida adalah meningkatnya secara estetik rasa dan bau yang tidak disenangi (Sanger, 2010).

Metode pengasapan ada 4, yaitu : pengasapan dingin (cold smoking), pengasapan panas, pengasapan listrik (electric smoking), pengasapan liquid/cair. Pengasapan dingin adalah proses pengasapan dengan cara meletakkan ikan yang diasap agak jauh dari sumber asap, dengan suhu penyimpanan tidak terlalu tinggi, cukup 30ºC -60ºC.

Pengasapan panas, ikan yang akan diasapi didekatkan sangat dekat dengan sumber asap, sehingga suhu pengasapan mencapai 100 °C dan ikan masak sebagian disebut juga dengan proses pemanggangan ikan.

Pengasapan listrik yaitu pengasapan dengan menggunakan muatan listrik untuk membantu meletakkan partikel asap ke tubuh ikan. Pengasapan liquid/cair, ikan dicelupkan ke dalam larutan asap (Yusroni, 2009).

5. Bahan-Bahan Pengasapan Ikan

Proses pengasapan ikan pada mulanya masih dilakukan secara tradisional yang ditujukan untuk pengawetan. Dalam perkembangannya asap cair ditujukan untuk memberikan efek terhadap aroma, rasa dan warna yang spesifik.

Beberapa jenis limbah pertanian seperti bonggol jagung, sekam padi, ampas tebu, kulit kacang tanah, tempurung dan sabut kelapa, perdu, kayu mangrove, sejenis pinus, dan lain-lain, berpotensi memiliki kandungan senyawa antioksidan fenol dan antibakteri yang dapat mengawetkan dan memberi rasa sedap spesifik pada produk ikan asap (Swastawati, 2011).

Komposisi asap dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya jenis kayu, kadar air kayu dan suhu pembakaran yang digunakan (Girard, 1992; Maga, 1987). Jenis kayu yang mengalami pirolisis menentukan komposisi asap.

Kayu keras pada umumnya mempunyai komposisi yang berbeda dengan kayu lunak. Kayu keras (misalnya kayu oak dan beech) adalah paling umum digunakan karena pirolisis terhadap kayu keras akan menghasilkan aroma yang lebih unggul, lebih kaya kandungan senyawa aromatik dan senaywa asamnya 8dibandingkan kayu lunak (kayu yang mengandung resin) (Yulstiani, 2008).

Warna kuning emas pada ikan asap disebabkan oleh reaksi antara fenol dan oksigen dari udara, yang kemungkinan terjadi setelah unsur asap tersebut mengalami pengendapan saat pengasapan. sedangkan warna mengkilat pada ikan asap disebabkan lapisan damar tiruan yang dihasilkan oleh reaksi fenol dari golongan pirigalol dengan oksigen dari udara.

Proses oksidasi ini akan lebih cepat terjadi apabila keadaan sekeliling bersifat alkalis. Senyawa fenolik yang terkandung dalam daun sirih. dapat menghambat oksidasi lemak sehingga mencegah kerusakan lemak.

Kandungan senyalva fenolik pada ekstrak daun sirih seperti eugenol, kavikol dan hidrokavikol dapat menghambat oksidasi lemak (Sanger, 2010).

Pengasapan dapat didefinisikan sebagai proses penetrasi senyawa volatil pada ikan yang dihasilkan dari pembakaran kayu yang dapat menghasilkan produk dengan rasa dan aroma spesifik umur simpan yang lama karena aktivitas anti bakteri, menghambat aktivitas enzimatis pada ikan sehingga dapat mempengaruhi kualitas ikan asap.

Senyawa kimia dari asap kayu umumnya berupa fenol (yang berperan sebagai antioksidan), asam organik, alkohol, karbonil, hidrokarbon dan senyawa nitrogen seperti nitro oksida, aldehid, keton, ester, eter, yang menempel pada permukaan dan selanjutnya menembus ke dalam daging ikan (Isamu, 2012).

6. Senyawa Kimia dalam Pengasapan

Menurut Murniyati dan Sunarman (2000), komponen-komponen asap yang merupakan bahan pengawet adalah sebagai berikut:

a. Alcohol (metil alcohol dan etil alcohol)

b. Aldehid (formaldehid dan asetaldehid)

Asam-asam organic (asam semut dan asam cuka).

Menurut Komar (2001), Reaksi kimia secara alami, terjadi senyawa formaldehid dengan phenol yang menghasilkan damar tiruan pada permukaan ikan, untuk itu diperlukan suasana asam sebagaimana tersedia dalam komponen asap itu sendiri.

Perubahan warna ikan asap menjadi kuning kecoklatan, warna ini akibat reaksi kimia phenol dengan oksigen dari udara hasil pembakaran secara langsung dalam bentuk bara dari pembakaran tak semporna (in-complite). Oksidasi akan berjalan dengan laju lebih tinggi bila pada lingkungan asam, hal ini juga sudah tersedia pada tubuh ikan itu sendiri.

Selain studi tentang toksisitas, keamanan dari asap cair tersebut tidak terlepas dari komposisi senyawa kimia yang terkandung di dalamnya.

Asap cair yang berasal dari bahan baku berbeda dan metode pirolisis yang berbeda, akan menghasilkan komponen kimia yang berbeda. Asap cair komersial yang banyak digunakan dalam skala industri maupun laboratorium, telah diteliti komposisinya, aktivitas antimikrobialnya, dan pengaruhnya terhadap sifat organoleptik produk perikanan.

Komposisi dari asap cair sangat kompleks dan terdiri dari komponen yang berasal dari kelompok senyawa kimia yang berbeda, seperti aldehid, keton, alkohol, asam, ester, turunan furan dan pyran, turunan fenolik, hidrokarbon, dan nitrogen (Budijanto et al., 2008).

7. Karsinogenik Pada Pengasapan Ikan

Perbincangan terhadap asap sebagai agen penyebab kanker (karsinogen) dan perubahan gen (mutagen) semakin marak.

Asap, tidak hanya asap rokok, tetapi juga asap paga daging ikan yang dipanggang, dibakar, atau diasap, dicurigai sebagai agen kanker yang berbahaya. Ada tiga kelompok senyawa piliciclic aromatic hydrocarbon (PAH),

N-nitroso compound (NNC), dan heterocyclic aromatic amine (HAA). Senyawa PAH biasanyaditemukan pada ikan asap, NNC pada daging asap, dan HHA pada ikan dan daging bakar atau panggang.

8. SNI Pengasapan Ikan

Menurut Nastiti (2006), nilai organoleptik ikan asap menurut SNI No. 01-2725-1992 adalah > 7 dengan kriteria kenampakan menarik dan bersih, bau asap cukup tanpa ada tambahan mengganggu, rasa enak, konsistensi padat, kompak serta kering antar jaringan. Persyaratan mutu ikan asap menurut SNI No. 01-2725-1992 tercantum dalam Tabel :

Tabel 2. SNI Pengasapan
Jenis Uji
Satuan
Persyaratan Mutu
A.      Organoleptik
·         Nilai minimum
·         Kapang

7
Tidak tampak
B.  Cemaran Mikroba
·         ALT, maksimum
·         Escheriscia coli
·         Salmonella sp.*
·         Stapilococus aureus*                             

CFU / gram
APM / gram
Per 25 gram
Per 25 gram

5x105
Negatif
Negatif
C.    Cemaran Kimia
·         Air, maksimum
·         Garam, Maksimum
·         Abu, tidak larut dalam Asam, maksimum

% b/b
% b/b
% b/b

60
4
1,5


9.Cara Mengolah Pengasapan Ikan

Cara mengolah pengasapan, ikan, langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat-alat yang digunakan adalah lemari pengasap, pisau, talenan, benang kasur, timbangan digital, baskom, kawat pengait, tang, cobek, piring.

Bahan yang digunakan adalah ikan lele 2 kg, bawang putih, 2,5 %, bawang putih 2,5% dari berat ian, garam 5% dari berat ikan, serta tempurung, dan serabut kelapa.

Setelah mempersiapkan alat dan bahan, langkah selanjutnya adalah mematikan ikan lele dengan cara memukul bagian kepala, lalu menyayat bagian perut ikan ecara vertical dan ditarik isi perut dari seluruh bagian rongga perut kemudian darah dan kotoran dibersihkan dengan air yang mengalir hingga bersih. Kemudian disiapkan larutan garam 5% dari berat ikan dan dihaluskan bawang putih 2,5% dari berat ikan.

Tujuan perendaman garam adalah untuk menarik kandungan air dalam bahan pangan karena memiliki konsentrasi larutan yang lebih pekat dibandingkan dalam tubuh ikan. Perendaman dengan bawang putih adalah untuk menanbahkan cita rasa produk dan sebagai bahan antimikroba. Perendaman dilakukan selama 15 menit.

Karena diansumsikan waktu segitu larutan garam dapat menyerap kedalam tubuh ikan. Kemudian diikat ekor dan diikat kepala agar tidak jatuh dan air dapat keluar dari tubuh ikan dan diberi kayu pada rongga perut agar asap dapat masuk kedalam rongga tubuh.

Selanjutnya dimasukkan kedalam lemari asap dan dibakar tempurung kelapa sebagai sumber asap, lalu diasapi ikan selama Kurang lebih 2 jam sampai berwarna coklat keemasan ditunggu hingga matang lalu disajikan diatas piring saji untuk uji organoleptic dan dihasilkan lele asap.


ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI

Alat pertanian

  1. Menghasilkan biogas dari aneka limbah
  2. Merintis Pertanian Organik
  3. Pengolahan Kopi Luwak Lengkap - Traditional Processing Of Civet Coffee Complete
  4. TBS - Pengendalian Hama tikus dengan Tanaman Perangkap

TUTORIAL

  1. Artikel budidaya lebah madu - New!
  2. BUDIDAYA IKAN PATIN DAN MENGENAL PENYAKITNYA
  3. PENGOLAHAN IKAN LELE DENGAN TEHNIK PENGASAPAN

VIDEO Liputan

  1. Beternak Ayam Kampung Bisnis Usaha Menjanjikan
  2. Budidaya Anggrek bagian 2 - Jamal PP-PAUDNI Reg 2 Semarang
  3. Usaha Pembesaran Ayam Jawa Super

VIDEO PENYULUHAN

  1. Budidaya Ayam Kampung (Step By Step)
  2. Budidaya Ayam Kampung (step by step) #2
  3. Cara Budidaya Cabai yang Mudah dan Tepat
  4. Cara Membuat Mol (POC Mudah dan Murah)-Micro Organisme Lokal
  5. Cara Meningkatkan panen pada Teknis Budidaya Padi olah tanah,pemupukan padi panen perhektar 20ton
  6. Cara Ternak 1000 Ekor Kambing Tanpa Ngarit Rumput, Tanpa Karyawan Pola NASA
  7. Ini Rahasia Sukses Ternak Lele Padat Tebar Sistem Water Green
  8. MATERI PENYULUHAN PERTANIAN (THL TBPP PURBALINGGA) MENGAPA HARUS PUPUK ORGANIK
  9. Memanfaatkan Enceng Gondok sebagai Kerajinan Eksport
  10. PANDUAN CARA BUDIDAYA AYAM POTONG BAGI PEMULA
  11. Panduan Menanam Orkid, Part 2
  12. Panduan Menanam Orkid, Part 3
  13. Penggemukan Sapi Dengan Pakan Murah
  14. Petani Modern "penyuluhan Pertanian"
  15. Rahasia Budidaya Lele 40 Hari Panen
  16. TEKNIK BUDIDAYA BELUT AIR BERSIH & PEMBIBITAN DG MEDIA LUMPUR
  17. fermentasi pakan ternak terbaik dan tercepat mengatasi bau dalam hitungan menit

budi daya pertanian

  1. DIPAKAI UMUM, TEMPAT SAMPAH SAYA BONGKAR
  2. GERAKAN ANTI TAS PLASTIK/ KRESEK
  3. HARUS DIMULAI DARI RUMAH TANGGA
  4. HIDUP TANPA SAMPAH TERKENDALA SIKAP FEODAL
  5. JAGUNG DAN PADI DI HALAMAN RUMAH MULAI BERBUAH
  6. KUNJUNGAN KOMPOS MALAM HARI
  7. SAMPAH KOTA BANDUNG PER HARI = 1.000 GAJAH
  8. TINA DI BANJARMASIN INGIN KLUB KOMPOS
  9. 13 Langkah Tepat Pembudidayaan Cabai Dimusim Hujan
  10. 3R JANGAN SEKADAR SLOGAN
  11. ACIL BIMBO KE RUMAH SAYA DISKUSI KOMPOS
  12. Berkebun hidroponik untuk pemula
  13. Budidaya Anggrek Dendrobium
  14. Budidaya Anggrek bagian 1 - Jamal PP-PAUDNI Reg 2 Semarang
  15. Budidaya Anggrek bagian 2 - Jamal PP-PAUDNI Reg 2 Semarang
  16. Budidaya Cabai Rawit
  17. Budidaya Sukun Dengan Stek Batang
  18. Budidaya Tanaman Temu Hitam sebagai obat herbal
  19. Budidaya Ubi Jalar
  20. Budidaya jeruk bali
  21. Budidaya kacang tanah organik
  22. Budiidaya jambu jamika
  23. CABAI LIAR TUMBUH DI DINDING SELOKAN
  24. CARA MENUMBUHKAN KEIKI PADA ANGGREK DENDROBIUM
  25. CREW NOVA MENDALAMI ZEROWASTE DAN PADI EMBER
  26. Cara Budidaya Bunga Anggrek dengan Mudah dan Sederhana
  27. Cara Budidaya Cabai yang Mudah dan Tepat
  28. Cara Budidaya Tanaman Mawar
  29. Cara Melakukan panen buah kakau Yang baik
  30. Cara Membuat bibit nanas dari sampah
  31. Cara Menanam Pohon Mint
  32. Cara Menanam cabai di Polibag
  33. Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Tanaman Cabe
  34. Cara Mudah Membikin kompos Sederhana Dari Sampah Organik
  35. Cara Mudah Mencegah Bunga dan Buah Tanaman Cabe Rontok
  36. Cara Okulasi Tanaman Nangka
  37. Cara Pembibitan Kurma
  38. Cara Pengaplikasian Pupuk daun pada tanaman
  39. Cara Semai Bibit Atau Benih Tanaman Hidroponik
  40. Cara menanam melon di polybag di halaman rumah anda
  41. Cara mudah menanam sirak dari pucuk daun
  42. GERAKAN ANTI TAS PLASTIK/ KRESEK
  43. INVESTASI HIJAU TIGA PULUH MENIT
  44. KANTOR YANG INGIN MENJADI “GREEN OFFICE”
  45. KARINDA ITU DI JAKARTA, BUKAN DI BANDUNG
  46. KETIKA CHRISTINE DARI SEMARANG BERKOMPOS
  47. KOMPOS DAN KEGIATAN IBU-IBU
  48. KOMPOSTER SUMUR RESAPAN
  49. KOMPOSTER SUMUR RESAPAN
  50. Kandungan nutrisi serta kegunaaan buah pepaya
  51. Manfaat Daun Mint untuk Kesehatan - New!
  52. Membuat Biopestisida Untuk Tanaman Cabe
  53. Menanam Anggrek Namun Tidak Pernah Berbunga? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
  54. Menangkap Hama Serangga Menggunakan Perangkap Warna
  55. Mendaur ulang sampah industri menjadi alat-alat pertanian
  56. Mengenal Unsur hara pada tanaman
  57. Metode Pengendalian HAMA TIKUS Sawah
  58. PENDIDIKAN LINGKUNGAN JANGAN SEBATAS TEORI
  59. Panduan Menanam Orkid, Part 1
  60. Panduan Menanam Orkid, Part 2
  61. Panduan Menanam Orkid, Part 3
  62. Panduan Teknis Teknologi Budidaya Padi Organik
  63. Pemanis pengganti gula tebu untuk diet rendah kalori
  64. Pembibitan Lada
  65. Pembuatan Pupuk Kompos Dari Jerami Padi Bekas Hasil Panen
  66. Pengendalian hama tanaman cabai
  67. Petunjuk Lengkap Teknik Budidaya Pohon Anggrek Untuk Pemula
  68. Petunjuk Perbanyakan Tanaman Tin dengan Biji
  69. Pupuk Anggrek Agar Cepat Berbunga
  70. RUMAH EYANG TANPA SAMPAH
  71. TABLOID NOVA SEMANGAT BER-ZEROWASTE
  72. TBS - Pengendalian Hama tikus dengan Tanaman Perangkap
  73. Tanam Bibit Muda Padi Sawah untuk Meningkatkan Jumlah Anak Produktif
  74. Tehnik Perbanyakan BIBIT PISANG Dengan Teknik KULTUR JARINGAN
  75. Tehnik Budidaya Jahe
  76. Tehnik Budidaya Paprika Hidroponik didalam Green House
  77. Teknik Sambung Pucuk Mangga Supaya Berbuah Lebat Full
  78. Teknik Sambung Singkong Karet
  79. Teknik panen buah kakao yang baik
  80. Teknis Budidaya tanaman Cabai
  81. Tips Agar Pohon Cabai Tumbuh Tinggi 2 Meter
  82. Video Liputan Cara Pembibitan Buah Naga

budi daya peternakan

  1. CARA PEMBENIHAN IKAN OSCAR
  2. Panduan Lengkap Petunjuk Ternak Jangkrik versi 2
  3. Tehnik Budidaya Ayam Potong
  4. Artikel budidaya lebah madu - New!
  5. BUDIDAYA IKAN PATIN DAN MENGENAL PENYAKITNYA
  6. BUDIDAYA LEBAH MADU
  7. Bakalan sapi
  8. Beternak Ayam Kampung Bisnis Usaha Menjanjikan
  9. Budidaya Ayam Kampung (Step By Step)
  10. Budidaya Ayam Kampung (step by step) #2
  11. Budidaya BURUNG KACER
  12. Budidaya Ikan Cupang
  13. Budidaya ayam Bangkok
  14. CARA TERNAK BELUT DI RUMAH
  15. CARA TERNAK BURUNG PERKUTUT
  16. Cara Agar Kenari Cepat Bertelur
  17. Cara Melipatgandakan Produksi Anak Merpati
  18. Cara Membudidayakan Ikan Louhan
  19. Cara Mengawinkan Lovebird
  20. Cara Mudah Menyusun Pakan Ternak Dari Limbah Pertanian
  21. Cara Perawatan dan Pemijahan Ikan Guppy
  22. Cara TERNAK BEKICOT Untuk Pakan Ternak
  23. Cara Ternak 1000 Ekor Kambing Tanpa Ngarit Rumput, Tanpa Karyawan Pola NASA
  24. Cara memindahkan lebah madu dari genting ke kotak budidaya
  25. Cara meningkatkan Produksi telur Ayam Kampung
  26. Cara praktis budidaya ikan guppy
  27. Ini Rahasia Sukses Ternak Lele Padat Tebar Sistem Water Green
  28. Lalat Tentara Hitam Agen Biokonversi Sampah Organik Berprotein Tinggi
  29. Langkah demi Langkah Budidaya Bekicot
  30. MENGENAL PAKAN ALAMI UNTUK IKAN
  31. Manfaat susu kambing bagi kesehatan
  32. Membuat Pakan Sapi dari Jerami Jagung dan Rumput Laut
  33. Mengenal lebah trigona dan berbagai macam manfaatnya
  34. PANDUAN CARA BUDIDAYA AYAM POTONG BAGI PEMULA
  35. PEMBENIHAN IKAN ARWANA SUPER RED (Scleropages formosus) - New!
  36. PENGOLAHAN IKAN LELE DENGAN TEHNIK PENGASAPAN
  37. Panduan Budidaya Bekicot - New!
  38. Panduan Menetaskan Telur Bebek
  39. Pemanfaatan Limbah Agroindustri Untuk Pakan Ternak Sapi
  40. Pemijahan Pada Budidaya Ikan Mas
  41. Pengobatan Penyakit Cacingan Pada Kambing
  42. Pengolahan dasar kolam dan Persiapan Sebelum Kolam diisi Air dan Ikan
  43. Petunjuk Lengkap Pembibitan Ikan Nila sebagai usaha sampingan
  44. Petunjuk Penggemukan Sapi
  45. Rahasia Budidaya Lele 40 Hari Panen
  46. Sukses Membibitkan Belut di Lahan Sempit
  47. TEKNIK BUDIDAYA BELUT AIR BERSIH & PEMBIBITAN DG MEDIA LUMPUR
  48. TUTORIAL LENGKAP BUDIDAYA IKAN LELE SISTEM BIOFLOC PERTAMA DI INDONESIA
  49. Tebar Bibit Budidaya Lele dalam Tong Drum
  50. Tips Budidaya Ikan Sapu sapu - New!
  51. Usaha Pembesaran Ayam Jawa Super
  52. fermentasi pakan ternak terbaik dan tercepat mengatasi bau dalam hitungan menit