⅘Budidaya Udang Tambak
Budidaya udang tambak adalah kegiatan memelihara udang vaname (Litopenaeus vannamei) di kolam buatan (tambak) untuk mendapatkan hasil panen yang dapat dijual. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang laut yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan permintaan pasar yang besar.
Tahap-tahap budidaya udang tambak:
Persiapan tambak:
Memilih lokasi tambak yang sesuai dengan syarat budidaya udang vaname, seperti:
Dekat dengan sumber air laut yang berkualitas
Memiliki tanah yang subur dan kedap air
Terhindar dari pencemaran
Membangun konstruksi tambak yang meliputi:
Kwadrat (pematang tambak)
Saluran air masuk dan keluar
Pintu air
Kincir air
Aerasi
Mengolah tanah tambak dengan cara:
Mengeringkan tanah tambak
Membajak tanah
Memberi kapur untuk menetralkan pH tanah
Memasukkan air laut
Penebaran benur:
Memilih benur udang vaname yang berkualitas baik dan bebas penyakit
Melakukan aklimatisasi benur sebelum ditebar ke tambak
Kepadatan penebaran benur tergantung pada sistem budidaya yang digunakan, yaitu:
Sistem tradisional: 10-20 ekor/m2
Sistem semi-intensif: 20-50 ekor/m2
Sistem intensif: 50-100 ekor/m2
Pemberian pakan:
Memberikan pakan udang vaname yang berkualitas baik dan sesuai dengan stadia pertumbuhannya
Frekuensi pemberian pakan tergantung pada stadia pertumbuhan udang, yaitu:
Stadia larva: 3-4 kali sehari
Stadia post larva: 2-3 kali sehari
Stadia dewasa: 1-2 kali sehari
Pengelolaan kualitas air:
Menjaga kualitas air tambak agar sesuai dengan kebutuhan hidup udang vaname, yaitu:
Suhu air: 25-30 derajat Celcius
Salinitas air: 15-30 ppt
pH air: 7,5-8,5
Kadar oksigen terlarut: 5 ppm atau lebih
Melakukan pengamatan kualitas air secara berkala dan melakukan tindakan korektif jika diperlukan
Pengendalian hama dan penyakit:
Melakukan pencegahan hama dan penyakit dengan cara:
Menjaga kebersihan tambak
Menggunakan benih udang yang berkualitas baik
Memberikan pakan yang bergizi
Melakukan pengamatan kesehatan udang secara berkala
Mengobati udang yang terserang hama dan penyakit dengan cara:
Menggunakan obat-obatan yang sesuai dengan jenis hama dan penyakit
Mengikuti petunjuk penggunaan obat-obatan dengan cermat
Panen:
Panen udang vaname dilakukan ketika udang mencapai ukuran yang optimal untuk dijual, yaitu:
Sistem tradisional: 4-5 bulan
Sistem semi-intensif: 3-4 bulan
Sistem intensif: 2-3 bulan
Cara panen udang vaname:
Menurunkan air tambak
Mengumpulkan udang dengan menggunakan jaring
Menyortir udang berdasarkan ukuran
Sistem budidaya udang tambak:
Sistem tradisional:
Merupakan sistem budidaya udang tambak yang paling sederhana dan murah
Kepadatan penebaran benur yang rendah
Mengandalkan pakan alami yang tumbuh di tambak
Produksinya relatif rendah
Sistem semi-intensif:
Merupakan sistem budidaya udang tambak yang lebih intensif dibandingkan dengan sistem tradisional
Kepadatan penebaran benur yang lebih tinggi
Memberikan pakan tambahan berupa pakan buatan
Produksinya lebih tinggi dibandingkan dengan sistem tradisional
Sistem intensif:
Merupakan sistem budidaya udang tambak yang paling intensif
Kepadatan penebaran benur yang sangat tinggi
Memberikan pakan buatan secara intensif
Menggunakan teknologi aerasi untuk menjaga kualitas air
Produksinya paling tinggi dibandingkan dengan sistem tradisional dan semi-intensif
Keuntungan budidaya udang tambak:
Peluang bisnis yang menjanjikan: Udang vaname memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan permintaan pasar yang besar, sehingga budidaya udang tambak memiliki peluang bisnis yang menjanjikan.
.
Persiapan tambak:
Memilih lokasi tambak yang sesuai dengan syarat budidaya udang vaname, seperti:
Dekat dengan sumber air laut yang berkualitas
Memiliki tanah yang subur dan kedap air
Terhindar dari pencemaran
Membangun konstruksi tambak yang meliputi:
Kwadrat (pematang tambak)
Saluran air masuk dan keluar
Pintu air
Kincir air
Aerasi
Mengolah tanah tambak dengan cara:
Mengeringkan tanah tambak
Membajak tanah
Memberi kapur untuk menetralkan pH tanah
Memasukkan air laut
Penebaran benur:
Memilih benur udang vaname yang berkualitas baik dan bebas penyakit
Melakukan aklimatisasi benur sebelum ditebar ke tambak
Kepadatan penebaran benur tergantung pada sistem budidaya yang digunakan, yaitu:
Sistem tradisional: 10-20 ekor/m2
Sistem semi-intensif: 20-50 ekor/m2
Sistem intensif: 50-100 ekor/m2
Pemberian pakan:
Memberikan pakan udang vaname yang berkualitas baik dan sesuai dengan stadia pertumbuhannya
Frekuensi pemberian pakan tergantung pada stadia pertumbuhan udang, yaitu:
Stadia larva: 3-4 kali sehari
Stadia post larva: 2-3 kali sehari
Stadia dewasa: 1-2 kali sehari
Pengelolaan kualitas air:
Menjaga kualitas air tambak agar sesuai dengan kebutuhan hidup udang vaname, yaitu:
Suhu air: 25-30 derajat Celcius
Salinitas air: 15-30 ppt
pH air: 7,5-8,5
Kadar oksigen terlarut: 5 ppm atau lebih
Melakukan pengamatan kualitas air secara berkala dan melakukan tindakan korektif jika diperlukan
Pengendalian hama dan penyakit:
Melakukan pencegahan hama dan penyakit dengan cara:
Menjaga kebersihan tambak
Menggunakan benih udang yang berkualitas baik
Memberikan pakan yang bergizi
Melakukan pengamatan kesehatan udang secara berkala
Mengobati udang yang terserang hama dan penyakit dengan cara:
Menggunakan obat-obatan yang sesuai dengan jenis hama dan penyakit
Mengikuti petunjuk penggunaan obat-obatan dengan cermat
Panen:
Panen udang vaname dilakukan ketika udang mencapai ukuran yang optimal untuk dijual, yaitu:
Sistem tradisional: 4-5 bulan
Sistem semi-intensif: 3-4 bulan
Sistem intensif: 2-3 bulan
Cara panen udang vaname:
Menurunkan air tambak
Mengumpulkan udang dengan menggunakan jaring
Menyortir udang berdasarkan ukuran
Sistem tradisional:
Merupakan sistem budidaya udang tambak yang paling sederhana dan murah
Kepadatan penebaran benur yang rendah
Mengandalkan pakan alami yang tumbuh di tambak
Produksinya relatif rendah
Sistem semi-intensif:
Merupakan sistem budidaya udang tambak yang lebih intensif dibandingkan dengan sistem tradisional
Kepadatan penebaran benur yang lebih tinggi
Memberikan pakan tambahan berupa pakan buatan
Produksinya lebih tinggi dibandingkan dengan sistem tradisional
Sistem intensif:
Merupakan sistem budidaya udang tambak yang paling intensif
Kepadatan penebaran benur yang sangat tinggi
Memberikan pakan buatan secara intensif
Menggunakan teknologi aerasi untuk menjaga kualitas air
Produksinya paling tinggi dibandingkan dengan sistem tradisional dan semi-intensif
Peluang bisnis yang menjanjikan: Udang vaname memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan permintaan pasar yang besar, sehingga budidaya udang tambak memiliki peluang bisnis yang menjanjikan.
.
ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI
- Menghasilkan biogas dari aneka limbah
- Merintis Pertanian Organik
- Pengolahan Kopi Luwak Lengkap - Traditional Processing Of Civet Coffee Complete
- TBS - Pengendalian Hama tikus dengan Tanaman Perangkap
- Artikel budidaya lebah madu - New!
- BUDIDAYA IKAN PATIN DAN MENGENAL PENYAKITNYA
- PENGOLAHAN IKAN LELE DENGAN TEHNIK PENGASAPAN
- Beternak Ayam Kampung Bisnis Usaha Menjanjikan
- Budidaya Anggrek bagian 2 - Jamal PP-PAUDNI Reg 2 Semarang
- Usaha Pembesaran Ayam Jawa Super
- Budidaya Ayam Kampung (Step By Step)
- Budidaya Ayam Kampung (step by step) #2
- Cara Budidaya Cabai yang Mudah dan Tepat
- Cara Membuat Mol (POC Mudah dan Murah)-Micro Organisme Lokal
- Cara Meningkatkan panen pada Teknis Budidaya Padi olah tanah,pemupukan padi panen perhektar 20ton
- Cara Ternak 1000 Ekor Kambing Tanpa Ngarit Rumput, Tanpa Karyawan Pola NASA
- Ini Rahasia Sukses Ternak Lele Padat Tebar Sistem Water Green
- MATERI PENYULUHAN PERTANIAN (THL TBPP PURBALINGGA) MENGAPA HARUS PUPUK ORGANIK
- Memanfaatkan Enceng Gondok sebagai Kerajinan Eksport
- PANDUAN CARA BUDIDAYA AYAM POTONG BAGI PEMULA
- Panduan Menanam Orkid, Part 2
- Panduan Menanam Orkid, Part 3
- Penggemukan Sapi Dengan Pakan Murah
- Petani Modern "penyuluhan Pertanian"
- Rahasia Budidaya Lele 40 Hari Panen
- TEKNIK BUDIDAYA BELUT AIR BERSIH & PEMBIBITAN DG MEDIA LUMPUR
- fermentasi pakan ternak terbaik dan tercepat mengatasi bau dalam hitungan menit
- DIPAKAI UMUM, TEMPAT SAMPAH SAYA BONGKAR
- GERAKAN ANTI TAS PLASTIK/ KRESEK
- HARUS DIMULAI DARI RUMAH TANGGA
- HIDUP TANPA SAMPAH TERKENDALA SIKAP FEODAL
- JAGUNG DAN PADI DI HALAMAN RUMAH MULAI BERBUAH
- KUNJUNGAN KOMPOS MALAM HARI
- SAMPAH KOTA BANDUNG PER HARI = 1.000 GAJAH
- TINA DI BANJARMASIN INGIN KLUB KOMPOS
- 13 Langkah Tepat Pembudidayaan Cabai Dimusim Hujan
- 3R JANGAN SEKADAR SLOGAN
- ACIL BIMBO KE RUMAH SAYA DISKUSI KOMPOS
- Berkebun hidroponik untuk pemula
- Budidaya Anggrek Dendrobium
- Budidaya Anggrek bagian 1 - Jamal PP-PAUDNI Reg 2 Semarang
- Budidaya Anggrek bagian 2 - Jamal PP-PAUDNI Reg 2 Semarang
- Budidaya Cabai Rawit
- Budidaya Sukun Dengan Stek Batang
- Budidaya Tanaman Temu Hitam sebagai obat herbal
- Budidaya Ubi Jalar
- Budidaya jeruk bali
- Budidaya kacang tanah organik
- Budiidaya jambu jamika
- CABAI LIAR TUMBUH DI DINDING SELOKAN
- CARA MENUMBUHKAN KEIKI PADA ANGGREK DENDROBIUM
- CREW NOVA MENDALAMI ZEROWASTE DAN PADI EMBER
- Cara Budidaya Bunga Anggrek dengan Mudah dan Sederhana
- Cara Budidaya Cabai yang Mudah dan Tepat
- Cara Budidaya Tanaman Mawar
- Cara Melakukan panen buah kakau Yang baik
- Cara Membuat bibit nanas dari sampah
- Cara Menanam Pohon Mint
- Cara Menanam cabai di Polibag
- Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Tanaman Cabe
- Cara Mudah Membikin kompos Sederhana Dari Sampah Organik
- Cara Mudah Mencegah Bunga dan Buah Tanaman Cabe Rontok
- Cara Okulasi Tanaman Nangka
- Cara Pembibitan Kurma
- Cara Pengaplikasian Pupuk daun pada tanaman
- Cara Semai Bibit Atau Benih Tanaman Hidroponik
- Cara menanam melon di polybag di halaman rumah anda
- Cara mudah menanam sirak dari pucuk daun
- GERAKAN ANTI TAS PLASTIK/ KRESEK
- INVESTASI HIJAU TIGA PULUH MENIT
- KANTOR YANG INGIN MENJADI “GREEN OFFICE”
- KARINDA ITU DI JAKARTA, BUKAN DI BANDUNG
- KETIKA CHRISTINE DARI SEMARANG BERKOMPOS
- KOMPOS DAN KEGIATAN IBU-IBU
- KOMPOSTER SUMUR RESAPAN
- KOMPOSTER SUMUR RESAPAN
- Kandungan nutrisi serta kegunaaan buah pepaya
- Manfaat Daun Mint untuk Kesehatan - New!
- Membuat Biopestisida Untuk Tanaman Cabe
- Menanam Anggrek Namun Tidak Pernah Berbunga? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
- Menangkap Hama Serangga Menggunakan Perangkap Warna
- Mendaur ulang sampah industri menjadi alat-alat pertanian
- Mengenal Unsur hara pada tanaman
- Metode Pengendalian HAMA TIKUS Sawah
- PENDIDIKAN LINGKUNGAN JANGAN SEBATAS TEORI
- Panduan Menanam Orkid, Part 1
- Panduan Menanam Orkid, Part 2
- Panduan Menanam Orkid, Part 3
- Panduan Teknis Teknologi Budidaya Padi Organik
- Pemanis pengganti gula tebu untuk diet rendah kalori
- Pembibitan Lada
- Pembuatan Pupuk Kompos Dari Jerami Padi Bekas Hasil Panen
- Pengendalian hama tanaman cabai
- Petunjuk Lengkap Teknik Budidaya Pohon Anggrek Untuk Pemula
- Petunjuk Perbanyakan Tanaman Tin dengan Biji
- Pupuk Anggrek Agar Cepat Berbunga
- RUMAH EYANG TANPA SAMPAH
- TABLOID NOVA SEMANGAT BER-ZEROWASTE
- TBS - Pengendalian Hama tikus dengan Tanaman Perangkap
- Tanam Bibit Muda Padi Sawah untuk Meningkatkan Jumlah Anak Produktif
- Tehnik Perbanyakan BIBIT PISANG Dengan Teknik KULTUR JARINGAN
- Tehnik Budidaya Jahe
- Tehnik Budidaya Paprika Hidroponik didalam Green House
- Teknik Sambung Pucuk Mangga Supaya Berbuah Lebat Full
- Teknik Sambung Singkong Karet
- Teknik panen buah kakao yang baik
- Teknis Budidaya tanaman Cabai
- Tips Agar Pohon Cabai Tumbuh Tinggi 2 Meter
- Video Liputan Cara Pembibitan Buah Naga
- CARA PEMBENIHAN IKAN OSCAR
- Panduan Lengkap Petunjuk Ternak Jangkrik versi 2
- Tehnik Budidaya Ayam Potong
- Artikel budidaya lebah madu - New!
- BUDIDAYA IKAN PATIN DAN MENGENAL PENYAKITNYA
- BUDIDAYA LEBAH MADU
- Bakalan sapi
- Beternak Ayam Kampung Bisnis Usaha Menjanjikan
- Budidaya Ayam Kampung (Step By Step)
- Budidaya Ayam Kampung (step by step) #2
- Budidaya BURUNG KACER
- Budidaya Ikan Cupang
- Budidaya ayam Bangkok
- CARA TERNAK BELUT DI RUMAH
- CARA TERNAK BURUNG PERKUTUT
- Cara Agar Kenari Cepat Bertelur
- Cara Melipatgandakan Produksi Anak Merpati
- Cara Membudidayakan Ikan Louhan
- Cara Mengawinkan Lovebird
- Cara Mudah Menyusun Pakan Ternak Dari Limbah Pertanian
- Cara Perawatan dan Pemijahan Ikan Guppy
- Cara TERNAK BEKICOT Untuk Pakan Ternak
- Cara Ternak 1000 Ekor Kambing Tanpa Ngarit Rumput, Tanpa Karyawan Pola NASA
- Cara memindahkan lebah madu dari genting ke kotak budidaya
- Cara meningkatkan Produksi telur Ayam Kampung
- Cara praktis budidaya ikan guppy
- Ini Rahasia Sukses Ternak Lele Padat Tebar Sistem Water Green
- Lalat Tentara Hitam Agen Biokonversi Sampah Organik Berprotein Tinggi
- Langkah demi Langkah Budidaya Bekicot
- MENGENAL PAKAN ALAMI UNTUK IKAN
- Manfaat susu kambing bagi kesehatan
- Membuat Pakan Sapi dari Jerami Jagung dan Rumput Laut
- Mengenal lebah trigona dan berbagai macam manfaatnya
- PANDUAN CARA BUDIDAYA AYAM POTONG BAGI PEMULA
- PEMBENIHAN IKAN ARWANA SUPER RED (Scleropages formosus) - New!
- PENGOLAHAN IKAN LELE DENGAN TEHNIK PENGASAPAN
- Panduan Budidaya Bekicot - New!
- Panduan Menetaskan Telur Bebek
- Pemanfaatan Limbah Agroindustri Untuk Pakan Ternak Sapi
- Pemijahan Pada Budidaya Ikan Mas
- Pengobatan Penyakit Cacingan Pada Kambing
- Pengolahan dasar kolam dan Persiapan Sebelum Kolam diisi Air dan Ikan
- Petunjuk Lengkap Pembibitan Ikan Nila sebagai usaha sampingan
- Petunjuk Penggemukan Sapi
- Rahasia Budidaya Lele 40 Hari Panen
- Sukses Membibitkan Belut di Lahan Sempit
- TEKNIK BUDIDAYA BELUT AIR BERSIH & PEMBIBITAN DG MEDIA LUMPUR
- TUTORIAL LENGKAP BUDIDAYA IKAN LELE SISTEM BIOFLOC PERTAMA DI INDONESIA
- Tebar Bibit Budidaya Lele dalam Tong Drum
- Tips Budidaya Ikan Sapu sapu - New!
- Usaha Pembesaran Ayam Jawa Super
- fermentasi pakan ternak terbaik dan tercepat mengatasi bau dalam hitungan menit