Metode Pengendalian HAMA TIKUS Sawah -->

Translate

Metode Pengendalian HAMA TIKUS Sawah


A.  Petunjuk Pengendalian Hama Tikus

 Hama & Penyakit – Tikus sawah (Rattus argentiventer) adalah salah satu hama paling berbahaya bagi tanaman padi, dimana serangan hama tikus bisa mengdampakkan kerusakan yang kebanyakan sampai gagal panen. Tidak jarangkali petani padi dibikin tidak berdaya oleh binatang pengerat ini sebab pengendalian hama tikus lebih susah diperbuat dibandingkan dengan pengendalian hama padi lainnya. Potensi kerusakan tanaman padi oleh hama tikus di Indonesia lumayan besar, yakni mencapai 20% per tahun. Serangan hama tikus bisa terdapat pada semua fase, mulai dari persemaian sampai panen. Permasalahan serangan hama tikus terparah baru-baru ini terdapat di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas – Kalimantan Barat. Kurang lebih bulan Juli 2016 di Kecamatan Tebas terbisa kurang lebih 97 hektar tanaman padi yang mengalamiah kerusakan parah dampak serangan hama tikus. Dari serangan tikus tersebut 10 persen dari luas lahan padi mengalamiah kerusakan yang lumayan berat. Dampak dari serangan tikus tersebut para petani padi ditentukan mengalamiah kemenyesalan yang kebanyakan.

B. Mengapa Hama Tikus Susah Dikendalikan?


Kejadian kerusakan tanaman padi oleh serangan tikus selalu men sesampai masalah bagi petani. Resiko kerugian bahkan gagal panen akibat serangan hama tikus merupakan momok yang menakutkan. Mengapa hama tikus selalu men sesampai masalah? Mengapa hama tikus sangat sulit dikendalikan?
Beberapa argumen berikut ini adalah penyebab susahnya meperbuat pengendalian kepada hama tikus :


  • Hama tikus sawah relatif susah dikendalikan sebab mempunyai sifat biologi serta ekologi yang tidak sama dibanding hama padi lainnya.
  • Monitoring yang lemah mengdampakkan ter sehingganya ledakan populasi hama tikus sesampai metimbulkan kerusakan parah.
  • Tidak diperbuat antisipasi yang serius sesampai pengendalian lebih susah diperbuat.
  • Pengendalian hama tikus pada umumnya diperbuat seusai ter sehingga serangan.
  • Tidak diperbuat pengendalian se petunjuk intensif.
  • Peralatan serta sarana pengendalian hama tikus yang terbatas.
  • Tidak ada kekompakan antara petani dalam mengendalikan hama tikus.
  • Tidak diperbuat pengendalian berkelanjutan sesampai populasi hama tikus semakin meningkat.


C. Trik serta Taktik Pengendalian Hama Tikus


Beberapa perbuatan sebetulnya bisa diperbuat secara bersama-sama untuk menekan populasi hama tikus sawah sesampai tidak ter sehingga kerusakan tanaman. Kebersamaan serta kekompakan para petani padi sangat diperlukan untuk menekan populasi tikus serta mencegah kerusakan tanaman padi. Berikut ini beberapa trik serta taktik pengendalian hama tikus sawah :


  1. Membuat antisipasi dengan memprioritaskan pengendalian hama tikus pada awal musim tanam
  2. Kegiatan pengendalian diperbuat se petunjuk bersama-sama, kompak, intensif, terkoordinir serta berkelanjutan dengan penerapan kombinasi teknik pengendalian yang sesuai.
  3. Untuk tipe hama tikus lokal pengendalian intensif diperbuat sebelum periode aktif perkembangbikan tikus sawah yang bercocokan dengan masa padi generatif.
  4. Untuk tikus migran yang berasal dari tempat lain, pengendalian intensif diperbuat sebelum hama tikus mencapai pertanaman di lokasi sasaran pengendalian.
  5. Untuk wilayah endemik yang rutin ter sehingga serangan setiap musim diperbuat pengendalian intensif berkelanjutan khususnya 2 minggu sebelum serta setelah tanam.
  6. Untuk wilayah sporadik yang kasertag-kasertag ter sehingga serangan diperbuat monitoring intensif untuk mengamati serta menekan populasi awal.
  7. Untuk wilayah aman perbuat monitoring dengan memperhatikan tkamu-tkamu kehadiran tikus.


D. 10  Petunjuk Mengendalikan Hama Tikus Sawah


1). Meperbuat Penanaman serta Panen Serempak

Penanaman harus lah dilakukan secara serempak dalam satu hamparan, selisih waktu tanam serta panen hendaknya tidak lebih dari 2 minggu. Faktor seperti  ini dimaksudkan untuk membatasi tersedianya pakan padi generatif sesampai tidak terdapat perkembangbiakan hama tikus se petunjuk yang semakin meluas.

2). Sanitasi Habitat Tikus

Sanitasi adalah kegiatan membersihkan semak-semak serta gulma yang tumbuh pada habitat mutlak tikus, yaitu area tanggul, pengairan, jalan sawah, batas perkampungan, pematang sawah, parit, saluran pengairan. Pembersihan bisajuga sanitasi diperbuat supaya tempat-tempat tersebut tidak dijadikan sarang oleh hama tikus.

3). Meminimalisasi Ukuran Pematang

Ukuran pematang sawah hendaknya dibangun tidak terlalu tinggi bisajuga lebar, pematang yang tinggi serta lebar tidak jarang dipakai sebagaikan tempat bersarangnya tikus. Supaya hama tikus tidak menyukai pematang sebagai tempat bersarang, pematang hendaknya dibangun rendah serta lebar tidak lebih dari 30 cm.

4). Meperbuat Perburuan Massal (Gropyokan)

Gropyokan bisa juga perburuan se petunjuk massal serta serentidak diperbuat pada awal tanam dengan melibatkan seluruh petani yang ada. Perbuat perburuan dengan beberapa  petunjuk untuk membunuh serta memusnahkan hama tikus, yaitu dengan penggalian sarang, pemukulan, penjeratan, pengoboran malam, perburuan dengan anjing serta lain sebagaikannya.

5). Meperbuat Fumigasi / Pengemposan

Fumigasi adalah sebuah metode pengendalian hama yang diperbuat dengan  petunjuk memasukkan pestisida gas/asap kedalam ruang tertutup. Dalam faktor  ini fumigasi adalah  petunjuk pengendalian hama tikus dengan pengasapan celah/sarang tikus. Seusai diperbuat fumigasi celah/sarang tikus ditutup rapat supaya tikus mati. Perbuat fumigasi pada semua celah/sarang hama tikus yang ada khususnya pada stadium generatif padi.

6). Trap Barrier System (TBS)

Yaitu metode pengendalian hama dengan tanaman perangkap diterapkan khususnya di daerah endemik tikus dengan pola tanam serempak. TBS berkapasitas 20 x 20 m bisa mengamankan tanaman padi seluas 15 hektar. TBS terdiri atas :a). Tanaman perangkap untuk hebat kedatangan tikus, yaitu petidak padi seluas 20 x 20 m yang ditanam 3 minggu lebih awal

b). Psupaya plastik untuk mengarahkan hama tikus supaya masuk perangkap, berupa plastik/terpal dengan tinggi 70-80cm, ditegakkan ajir bambu setiap 1m serta ujung bawahnya terendam air
c). Bubu perangkap untuk meringkus hama tikus yang dipasang pada setiap segi TBS. Bubu perangkap terbuat dari ram kawat berkapasitas 20 x 20 x 40 cm.

7). Linear Trap Barrier System (LTBS)

LTBS berupa bentangan psupaya plastik/terpal dengan tinggi 60-70 cm, ditegakkan dengan ajir bambu setiap jarak 1 m, dibekali bubu perangkap setiap jarak 20 m dengan pintu masuk tikus berselang-seling arah. LTBS dipasang di daerah perbatasan habitat tikus bisajuga pada waktu ada migrasi tikus. Pemasangan dipindahkan seusai tidak ada lagi tangkapan tikus bisajuga setidak lebih-tidak lebihnya di pasang selagi 3 malam.

8). Menggunakan Musuh Alamiah Hama Tikus

Musuh alamiah hama tikus antara lain binatang pemangsa semacam burung hantu, burung elang, kucing, anjing, ular serta lainnya. Binatang-binatang pemangsa tikus tersebut hendaknya tidak diganggu bisajuga alangkah baiknya  dilestarikan. Dengan demikian se petunjuk alamiah populasi hama tikus bisa bertidak lebih.

9). Pengendalian Hama Tikus Se petunjuk Kimiawi

Pengendalian hama tikus se petunjuk kimiawi yaitu pengendalian memakai pestisida kimia khusus untuk tikus, yaitu rodentisida. Rodentisida dibagikan melewati makanan bisajuga umpan untuk membunuh hama tikus.  Petunjuk ini bisa diperbuat apabila populasi tikus sangat tinggi serta tidak memungkinkan dikendalikan dengan  petunjuk lainnya. Umpan diletidakkan di habitat mutlak tikus, gunakan rodentisida sesuai dengan dosis yang dirinya njurkan.

10).  Petunjuk Pengendalian lainnya 

Petunjuk pengendalian hama tikus lainnya bisa diperbuat dengan metode pengendalian tradisional yang biasa diperbuat oleh masyarakat setempat, semacam dengan bunyi-bunyian bisajuga penggenangan sarang tikus.

Pengendalian hama tikus sawah hendaknya diperbuat sejak dini, se petunjuk serempak bersama-sama petani lain serta intensif. Pengendalian yang diperbuat seusai tanaman terserang bisajuga telat penanganannya tidakbakal manjur melenyapkan hama tikus. Supaya sangatlah manjur perbuatanpengendalian diperbuat setiap musim yang diperbuat pada awal tanam. Demikian “10  Petunjuk Mengendalikan Hama Tikus Sawah“. Semoga berguna…

Sumber :

1. bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/kabar/informasi-teknologi/content/104-pengendalian-hama-tikus-terpadu
2. cybex.pertanian.go.id/materilokalita/detail/12950/9-cara-mengendalikan-hama-tikus-sawah



ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI