Oleh Putro S. Kurniawan | alamtani.com
Jenis dan karakteristik pupuk kandang
Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan
maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai. Organisme pengurai
atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos
berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman.
Dilihat dari proses pembuatannya terdapat dua macam cara membuat kompos,
yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara). Kedua
metode ini menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya saja bentuk fisiknya
agak sedikit berbeda.
Cara membuat kompos metode aerob
Proses pembuatan kompos aerob sebaiknya dilakukan di tempat terbuka
dengan sirkulasi udara yang baik. Karakter dan jenis bahan baku yang cocok
untuk pengomposan aerob adalah material organik yang mempunyai perbandingan
unsur karbon (C) dan nitrogen (N) kecil (dibawah 30:1), kadar air 40-50% dan pH
sekitar 6-8. Contohnya adalah hijauan leguminosa, jerami, gedebog pisang dan
kotoran unggas. Apabila kekurangan bahan yang megandung karbon, bisa
ditambahkan arang sekam padi ke dalam adonan pupuk.
Cara membuat pupuk kompos
Cara membuat kompos aerob memakan waktu 40-50 hari. Perlu ketelatenan
lebih untuk membuat kompos dengan metode ini. Kita harus mengontrol dengan
seksama suhu dan kelembaban kompos saat proses pengomposan berlangsung. Secara
berkala, tumpukan kompos harus dibalik untuk menyetabilkan suhu dan
kelembabannya. Berikut ini cara membuat kompos aerob:
Siapkan lahan seluas 10 meter persegi untuk tempat pengomposan. Lebih
baik apabila tempat pengomposan diberi peneduh untuk menghindari hujan.
Buat bak atau kotak persegi empat dari papan kayu dengan lebar 1 meter
dan panjang 1,5 meter. Pilih papan kayu yang memiliki lebar 30-40 cm.
Siapkan material organik dari sisa-sisa tanaman, bisa juga dicampur
dengan kotoran ternak. Cacah bahan organik tersebut hingga menjadi
potongan-potongan kecil. Semakin kecil potongan bahan organik semakin baik.
Namun jangan sampai terlalu halus, agar aerasi bisa berlangsung sempurna saat
pengomposan berlangsung.
Masukan bahan organik yang sudah dicacah ke dalam bak kayu, kemudidan
padatkan. Isi seluruh bak kayu hingga penuh.
tahapan pembuatan pupuk
kompos
Searah jarum jam: (1) Pemilihan lokasi pengomposan, (2) Membuat bak/kotak
kayu, (3) Menyeleksi dan merajang bahan baku, (4) Memasukkan bahan baku baku
kedalm bak kayu
Siram bahan baku kompos yang sudah tersusun dalam kotak kayu untuk
memberikan kelembaban. Untuk mempercepat proses pengomposan bisa ditambahkan
starter mikroorganisme pembusuk ke dalam tumpukan kompos tersebut. Setelah itu,
naikkan bak papan ke atas kemudian tambahkan lagi bahan-bahan lain. Lakukan
terus hingga ketinggian kompos sekitar 1,5 meter.
Setelah 24 jam, suhu tumpukan kompos akan naik hingga 65oC, biarkan
keadaan yang panas ini hingga 2-4 hari. Fungsinya untuk membunuh bakteri
patogen, jamur dan gulma. Perlu diperhatikan, proses pembiaran jangan sampai
lebih dari 4 hari. Karena berpotensi membunuh mikroorganisme pengurai kompos.
Apabila mikroorganisme dekomposer ikut mati, kompos akan lebih lama matangnya.
Setelah hari ke-4, turunkan suhu untuk mencegah kematian mikroorganisme
dekomposer. Jaga suhu optimum pengomposan pada kisaran 45-60oC dan kelembaban
pada 40-50%. Cara menjaga suhu adalah dengan membolak-balik kompos, sedangkan
untuk menjaga kelembaban siram kompos dengan air. Pada kondisi ini penguapan
relatif tinggi, untuk mencegahnya kita bisa menutup tumpukan kompos dengan
terpal plastik, sekaligus juga melindungi kompos dari siraman air hujan.
Cara membalik kompos sebaiknya
dilakukan dengan metode berikut. Angkat bak kayu, lepaskan dari tumpukan
kompos. Lalu letakan persis disamping tumpukan kompos. Kemudian pindahkan
bagian kompos yang paling atas kedalam bak kayu tersebut sambil diaduk. Lakukan
seperti mengisi kompos di tahap awal. Lakukan terus hingga seluruh tumpuka
kompos berpindah kesampingnya. Dengan begitu, semua kompos dipastikan sudah
terbalik semua. Proses pembalikan sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali
sampai proses pengomposan selesai. Atau balik apabila suhu dan kelembaban
melebihi batas yang ditentukan.
Apabila suhu sudah stabil dibawah 45oC, warna kompos hitam kecoklatan dan
volume menyusut hingga 50% hentikan proses pembalikan. Selanjutnya adalah
proses pematangan selama 14 hari.
Secara teoritis, proses pengomposan selesai setelah 40-50 hari. Namun
kenyataannya bisa lebih cepat atau lebih lambat tergantung dari keadaan
dekomposer dan bahan baku kompos. Pupuk kompos yang telah matang dicirikan
dengan warnanya yang hitam kecoklatan, teksturnya gembur, tidak berbau.
Untuk memperbaiki penampilan (apabila pupuk kompos hendak dijual) dan
agar bisa disimpan lama, sebaiknya kompos diayak dan di kemas dalam karung.
Simpan pupuk kompos di tempat kering dan teduh.
Tahapan pembuatan pupuk kompos
Cara membuat kompos dengan metode anaerob biasanya memerlukan inokulan
mikroorganisme (starter) untuk mempercepat proses pengomposannya. Inokulan terdiri dari mikroorganisme pilihan
yang bisa menguraikan bahan organik dengan cepat, seperti efektif mikroorganime
(EM4). Di pasaran terdapat juga jenis inokulan dari berbagai merek seperti
superbio, probio, dll. Apabila tidak tersedia dana yang cukup, kita juga bisa
membuat sendiri inokulan efektif mikroorganisme.
Bahan baku yang digunakan sebaiknya material organik yang mempunyai
perbandingan C dan N tinggi (lebih dari 30:1). Beberapa diantaranya adalah
serbuk gergaji, sekam padi dan kotoran kambing. Waktu yang diperlukan untuk
membuat kompos dengan metode anaerob bisa 10-80 hari, tergantung pada
efektifitas dekomposer dan bahan baku yang digunakan. Suhu optimal selama proses pengomposan
berkisar 35-45oC dengan tingkat kelembaban 30-40%. Berikut tahapan cara membuat
kompos dengan proses anaerob.
Siapkan bahan organik yang akan dikomposkan. Sebaiknya pilih bahan yang
lunak terdiri dari limbah tanaman atau hewan. Bahan yang bisa digunakan antara
lain, hijauan tanaman, ampas tahu, limbah organik rumah tangga, kotoran ayam,
kotoran kambing, dll. Rajang bahan tersebut hingga halus, semakin halus semakin
baik.
Siapkan dekomposer (EM4) sebagai starter. Caranya, campurkan 1 cc EM4
dengan 1 liter air dan 1 gram gula. Kemudian diamkan selama 24 jam.
Ambil terpal plastik sebagai alas, simpan bahan organik yang sudah
dirajang halus di atas terpal. Campurkan serbuk gergaji pada bahan tersebut
untuk menambah nilai perbandingan C dan N. Kemudian semprotkan larutan EM4 yang
telah diencerkan tadi. Aduk sampai merata, jaga kelembaban pada kisaran 30-40%,
apabila kurang lembab bisa disemprotkan air.
Siapkan tong plastik yang kedap udara. Masukan bahan organik yang sudah
dicampur tadi. Kemudian tutup rapat-rapat dan diamkan hingga 3-4 hari untuk
menjalani proses fermentasi. Suhu pengomposan pada saat fermentasi akan
berkisar 35-45oC.
Setelah empat hari cek kematangan kompos. Pupuk kompos yang matang
dicirikan dengan baunya yang harum seperti bau tape.
Sumber : alamtani.com
|
ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI