Sekam padi untuk
saat ini masih sebatas pembuatan arang sekam untuk media tanaman. Dan
selebihnya hanya dibuat kayu bakar batu bata. Dan lainnya lagi dibuang begitu
saja. Bahkan ada sebagian orang yang menganggap sekam padi ini hanyalah sampah
kecil yang susah dibersihkan dan membuat gatal gatal pada kulit. Sehingga sekam
ini sering dibuang jauh dari pekarangan rumah agar debunya gak diterbangkan
angin dan mengotori halaman.
Namun sekam padi
ini sebetulnya bisa saja digunakan untuk membuat bahan pakan ternak sehingga
mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi jika hanya dipakai sebagai kayu bakar,
apalagi dibuang begitu saja.
Sekam padi
merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan
yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan
beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah
penggilingan. Kuli beras ini dibagi menjadi dua bagian yautu sekam dan dedak. Dari
proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara
8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan
persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan yang
sering menggangu kebersihan lingkungan sekitar pembuangan limbah padi ini.
Sekam padi
mempunyai potensi menjadi bahan pakan ternak karena produksinya sangat tinggi,
Penggunaannya tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, masih belum banyak
dipergunakan untuk tujuan-tujuan lain yang lebih bernilai ekonomi sehingga
hanya terbuang atau dibakar langsung, dan kontinuitas ketersediaan terjamin
karena seiring dengan produk utamanya berupa beras yang merupakan kebutuhan
pokok manusia.
Masalah utama dari sekam padi sebagai bahan pakan
ternak yaitu nilai nutrisinya rendah, ditandai oleh kandungan serat kasar
tinggi, protein dan energi rendah. Penggunaan sekam padi secara langsung atau
sebagai pakan tunggal tidak dapat memenuhi asupan yang sesuai dengan kebutuhan
ternak. Selain itu sekam padi yang memiliki tekstur yang sangat kasar juga
tidak disukai oleh ternak. Close dan Menke (1986), menyatakan rendahnya
kecernaan sekam padi antara lain disebabkan oleh tingginya kandungan silika dan
lignin serta adanya ikatan lignoselulosa, dan jika dikonsumsi oleh ternak akan
sulit untuk dicerna bahkan dapat menimbulkan gangguan pencernaan dan produksi
ternak. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan cara difermentasi
terlebih dahulu. Sehingga tekstur sekam menjadi lebih lunak sehingga proses
pencernaannya akan lebih mudah sehingga tidak mengganggu kesehatan ternak tu
sendiri.
Bahan pakan
ternak yang mengalami fermentasi memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dari
bahan asalnya. Hal ini disebabkan oleh sifat katabolik mikroorganisme yang
mampu memecah komponen yang komplek menjadi komponen yang lebih sederhana
sehingga mudah dicerna. Dilaporkan juga bahwa proses fermentasi pada kulit
biji-bijian akan merombak struktur jaringan kimia dinding sel, pemutusan ikatan
lignoselulosa dan lignin. Pangestu (1997) menyatakan bahwa kandungan serat
kasar dan karbohidrat dalam bahan pakan yang difermentasi menurun secara nyata,
dan sebaliknya kandungan protein dan energinya meningkat.
Untuk membuat
fermentasi sekam padi tidak lah sulit kita hanya melakukan beberapa langkah
saja untuk melakukannya silakan lihat langkah demi lagkah uraian dibawah ini.
Fermentasi Sekam Padi Dengan EM4.
Bahan-bahan
yang disipakan adalah:
|
|
1
|
Sekam padi 2,5
Kg
|
2
|
Dedak kasar
jagung 2,5 Kg
|
3
|
Gula aren 250
gr
|
4
|
Larutan EM4 25
ml
|
5
|
Air untuk
pelarut 2500 ml
|
Cara Membuat Fermentasi Sekam Padi Dengan EM4.
1
|
Gula aren
dihaluskan terlebih daulu kemudian dilarutkan dengan air dan dihomogenkan.
|
2
|
Larutan gula
aren dicampur dengan EM4 dan dihogenkan.
|
3
|
Sekam padi dan
dedak kasar jagung dicampur sampai rata.
|
4
|
Campuran sekam
padi dan dedak kasar tadi ditambahkan Larutan gula aren dan EM4.
|
5
|
Kemudian simpan
ditempat yang kedap udara, bisa didalam tong ataupun wadah lain.
|
6
|
Setelah 1-2
minggu, sekam padi fermentasi telah jadi
|
7
|
Sebelum
diberikan kepada ternak di angin-anginkan terlebih dahulu dan perlu dicampur
bahan pakan yang lain karena sekam padi fermentasi saja tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan ternak.
|
Kandungan Nutrisi Sekam Padi Fermentasi
Sumber: Chandra et. al., (2013)
|
Pada Tabel terlihat,
sekam padi yang difermatsi dengan EM4 menghasilkan peningkatan protein dari
1,92% menjadi 2,67 %. Terjadi penurunan kadar serat kasar dari 37,33% menjadi
13,02%, dan menghasilkan peningkatan kadar energi yaitu dari 302,33 KKal/Kg
menjadi 375,62 KKal/Kg
Sumber:
Chandra T., V. G kereh, I. M. Untu dan B. W. Rembet. 2013.
pengayaan nilai nutritif sekam padi berbasis bioteknologi “effective
microorganisms” (EM4) sebagai bahan pakan organik. Fakultas peternakan
universitas sam ratulangi manado, jurnal zootek (“zootek”journal), vol.32 no.
5: 158–171
artikel ini dikutip di olah kembali dari ilmutani.com
ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI