Tehnik Budidaya Ayam Potong -->

Translate

Tehnik Budidaya Ayam Potong


Ayam Potong merupakan sejenis hewan unggas yang sering di pelihara manusia guna untuk di kegunaaankan buat kebutuhan kehidupan manusia , Ayam peliharaan adalah keturunan lansung dari salah satu Subspesiaes ayam hutan yang di kenal sebagai ayam hutan merah alias ayam bangkiwa (bankiva fowi) Kawin saling santarras ayam telah menghasilkan ratusan Galur unggul alias galur murni dengan Bermacam-macam kegunaaan, Yang paling umum adalah Ayam potong, (Untuk dipotong) Dan ayam petelur, Untuk (Dipanen telurnya) Ayam biasa bisa juga di kawinkan secara silang dengan kerabat dekatnya, (Ayam hutan hijau) Yang menghasilkan hibrida ini akan mandul yang jantanya di kenal sebagai ayam Bekisar.

1. Sejarah pendek Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler).
Ayam ras pedaging tersebut, Sama halnya juga dengan Broiler. Yang demikian itu adalah tipe ras unggulan hasil persilangan dari Bangsa-bangsa ayam yang mempunyai Produktifitas yang tinggi. Yang paling mutlak dalam memproduksi daging ayam. Sebetulnya ayam broiler tersebut baru saja terkenal di negara indonesia sejak tahun 1980-an, Dimana pemegang perusahaan mencanangkan penggalakan komsumsi daging ruminansia yang pada saat itu sangat susah keberadaanya. Hingga sekarang broiler telah sangat di kenal oleh masyarakat indonesia dengan dengan beberapa kelebihan. Hanya hingga 5-6 minggu lamanya telah bisa di panen, Dalam waktu pemeliharaan yang relatif pendek dan menguntungkan. Maka dari itu tidak sedikit peternak baru dan peternak musiman yang telah bermunculan di beberapa wilayah Indonesia.


2. Sentra Perikanan
Ayam telah di kembagkan sangat pesat di setiap negara, Di negara Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga telah di jumpai di setiap Propinsi Indonesia.


3. Jenis
Dengan Dalam perbedaan tidak menyolok alias sngat kecil sekali. Dalam menetukan opsi strain apa yang hendak di pelihara. Para peternak bisa meminta daftar Produktifitas alias prestasibeberapa macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar luas di pasaran, Peternak tidak butuh risau dalam menentukan opsi, Sebab, Semua tipe train yang telah beredar mempunyai daya produktifitas relatif sama artinya seandinya tersedia perbedaan. bibit yang di jual di Poultry Shoup. Adapun tipe strain ayam ras pedaging yang tidak sedikit beredar di pasaran adalah : (Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cormish, Brahma, Langshans, Hypeco-broiler, Ross, Narshall"m", Euribrid, AA 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707, Dan yang lainya.


4. Kegunaaan

Kegunaaan dari beternak ayam ras pedaging antara lain, Semacam berikut
1. Tabungan di hari tua
2. Mencukupi kebutuhan keluarga (Profit motif )
3. Penyediaan kebutuhan protein hewani.
4. Pengisi waktu luang di masa pensiunan.
5. Pendidikan dan latihan (Diklat) Keterampilan di kalangan remaja.

5. Persyaratan Lokasi

  1. Lokasi terpilih bersifat menetap, yang artinya tidak mudah terganggu oleh Kebutuhan-kebutuhan yang lain tidak hanya untuk usaha peternakan, (Budidaya Ayam Ras Pedaging) (Broiler). 
  2. Lokasi mudah murah dari Pusat-pusat pemasaran. 
  3. Dan lokasi yang lumayan jauh dari Keramaian alias perumahan penduduk. 


6. Pedoman Teknis Budidaya
Sebelum usaha beternak bakal di mulai, Seorang peternak harus memahmi dalam 3 faktor unsur produksi Yaitu,

1. Manajemen (Pengelolaan usaha peternakan).
2. Breeding (Pembibitan).
3. Feeding (Makanan ternak/pakan).

Bibit

Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam kesuksesan sebuahusaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) bisa diperoleh dengan tutorial : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, alias membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik dengan cara alamiah alias dengan bantuan mesin penetas. Kami tidak bakal menguraikan segi negatip dan positif tutorial/petunjuk memperoleh DOC ayam kampung sebab bakal memerlukan halaman yang panjang nantinya. Dengan cara pendek DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : bisa berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat alias cepat.


Pakan

Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam kesuksesan sebuahusaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebetulnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kami beternak ayam pedaging, petelur alias puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberbagi antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan pilihan semacam sisa dapur/warung, roti BS, mie instant hancur , bihun BS, dan lain sebagainya. Yang paling penting dalam menyusun alias memberbagi ransum adalah kami tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.

Jumlah pakan yang diberbagi sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
  • 7 gram/per hari hingga umur 1 minggu 
  • 19 gram/per hari hingga umur 2 minggu 
  • 34 gram/per hari hingga umur 3 minggu 
  • 47 gram/per hari hingga umur 4 minggu 
  • 58 gram/per hari hingga umur 5 minggu 
  • 66 gram/per hari hingga umur 6 minggu 
  • 72 gram/per hari hingga umur 7 minggu 
  • 74 gram/per hari hingga umur 8 minggu 


Sedangkan air diberbagi dengan cara ad libitum (tak terbatas) dan pada bagian-tahap awal pemeliharaan butuh dicampur dengan vitamin+antibiotika.

Teknis Pemeliharaan
  • Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan alias pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum alias VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selagi transportasi. Pakan bisa diberbagi dengan kebutuhan per ekor 13 gr alias 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberbagi pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles). Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum telah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum alias VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberbagi saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4. 
  • Minggu Kedua (hari ke 8 -14). Pemeliharaan minggu kedua tetap memerlukan penglihatan semacam minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas telah bisa ditidak lebihi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor alias 3,3 kg untuk 100 ekor ayam. 
  • Minggu Ketiga (hari ke 15-21). Pemanas telah bisa dimatikan khususnya pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor alias 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) diperbuat vaksinasi yang kedua memakai vaksin ND strain Lasotta melewati suntikan alias air minum. Apabila memakai air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa hari lebih dahulu, supaya ayam sangatlah merasa haus jadi bakal meminum air mengandung vaksin setidak sedikit-tidak sedikitnya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA alias VITERNA Plus dengan dosis tetap. 
  • Minggu Keempat (hari ke 22-28). Pemanas telah tidak diperlukan lagi pada siang hari sebab bulu ayam telah lebat. Pada umur 28 hari, diperbuat sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal 
  • mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor alias 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol kepada ayam juga harus ditingkatkan sebab pada umur ini ayam mulai rentan kepada penyakit. 
  • Minggu Kelima (hari ke 29-35). Pada minggu ini, yang butuh diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Sebab jumlah kotoran yang dikeluarkan telah tinggi, butuh diperbuat pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor alias 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga diperbuat sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam telah bisa dipanen. 
  • Minggu Keenam (hari ke-36-42). Apabila ingin diperpanjang untuk memperoleh bobot yang lebih tinggi, maka kontrol kepada ayam dan lantai kandang tetap harus diperbuat. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam telah mencapai bobot 2,25 kg. 


Persyaratan Lokasi
  1. Lokasi terpilih bersifat menetap, yang artinya tidak mudah terganggu oleh Kebutuhan-kebutuhan yang lain tidak hanya untuk usaha peternakan, (Budidaya Ayam Ras Pedaging) (Broiler). 
  2. Lokasi mudah murah dari Pusat-pusat pemasaran. 
  3. Dan lokasi yang lumayan jauh dari Keramaian alias perumahan penduduk. 

Pedoman Teknis Budidaya

Sebelum usaha beternak bakal di mulai, Seorang peternak harus memahmi dalam 3 faktor unsur produksi Yaitu,

1. Manajemen (Pengelolaan usaha peternakan). 
2. Breeding (Pembibitan). 
3. Feeding (Makanan ternak/pakan). 

Persiapan sarana dan peralatan

Perkandangan sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi semacam berikut : 
  • Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C. 
  • Kelembaban kurang lebih antara 60-70%, Dan penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang telah ada. 
  • Tata letak kandang supaya mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, Dan model kandang di sesuaikan dengan umur ayam. 
  • Untuk anak ayam yang berusia 2 minggu alias 1 bulan hendaklah memakai kandang box, Dan untuk anak ayam remaja 1-2 dan 3 bulan memakai kandang box yang di besarkan, Dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal alias kandang bateray. 
  • Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang berharga mahal, yang penting kuat bersih dan awet. 

Manajemen Pemeliharaan

Manajemen alias tatalaksana pemeliharaan memegang peranan paling atas dalam kesuksesan sebuahusaha peternakan yaitu kurang lebih 40%. Bibit bernilai dan pakan yang bernilai belum pasti memberbagi jaminan kesuksesan sebuahusaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak cocok. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa diperbuat dengan 3 tutorial yaitu :

Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan 

Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpsupaya), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak bakal namun tidak ketat. 

Intensif (dikandangkan semacam ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat 

Pengendalian Penyakit

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kami semua bakal setuju dengan statement "mencegah lebih baik daripada mengobati". Pencegahan penyakit bisa diperbuat dengan perbuatan antara lain :

1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
3. Meperbuat vaksinasi dengan cara teratur
4. Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang leluasa penyakit
5. Manajemen pemeliharaan yang baik
6. Kontrol kepada binatang lain

Berikut kami uraikan sedikit beberapa tipe penyakit yang kerap menyerang ayam :

a. Tetelo (ND)
Penyebab : paramyxivirus

Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih kehijauan.

Pencegahan : vaksinasi dengan cara teratur, sanitasi kandang, kepada ayam yang terkena ND maka harus dibakar.

Pengobatan : belum ada

b. Gumboro (gumboro disease)
Penyebab : virus

Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar dan bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih di kurang lebih anus.
Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang

Pengobatan : belum ada

c. Penyakit cacing ayam (worm disease)
Penyebab : Cacing

Gejala : pertumbuhan terhambat, tidak lebih aktif, bulu kelihatan kusam.

Pencegahan : pemberian obat cacing dengan cara berkala, sanitasi kandang yang baik, pergantian litter kandang dengan cara berkala, dan mencegah serangga yang bisa menjadi induk semang perantara.

Pengobatan : pemberian obat cacing semacam pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya

d. Berak kapur (Pullorum)

Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum

Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu dikurang lebih anus

Pencegahan : mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang cocok pada mesin penetas dan kandang

Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn alias lainnya

e. Berak darah (Coccidiosis)

Penyebab : protozoa Eimeria sp.

Gejala : anak ayam terkesan sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer yang warnanya coklat campur darah, bulu-bulu dikurang lebih anus kotor, ayam bergerombol di tepi alias aspek kandang.

Pencegahan : mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula alias bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada makanan sesuai takaran

Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril alias lainnya


ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI