Posted by marsya putri
Berikut ini adalah seputar info yang kami bagikan untuk
kamu semuanya tentang Pembudidayaan Pohon Anggrek. Pastinya dalam menjalani
kehidupan yang terus moderen ini tak sedikit sekali kebutuhan yang ingin kami
penuhi, maka dengan usaha yang maksimal dan disertai doa bakal terwujudnya
keinginan yang kami inginkan. Info dibawah ini adalah sebagai penyemangat kamu
dalam berusaha di bidang yang kamu tekuni pada waktu ini, simak baik-baik apa
yang kami sampaikan.
Setiap kaum wanita tentu menyukai bunga, salah satunya
bunga anggrek. Bunga yang satu ini mempunyai beberapa macam bentuk bunga dan
warna yang memikat hati bagi yang melihatnya. Pohon hias yang satu ini
mempunyai penampilan amatlah menarik. Keindahan pohon anggrek bisa dilihat dari
untaian, bentuk, warna maupun corak bunga yang amatlah bervariasi. Bunga
anggrek adalah tipe bunga potong, berdaya tahan lumayan baik jadi bisa lebih
awet untuk dinikmati keindahannya.
PERBANYAKAN BIBIT TANAMAN ANGGREK
Perbanyakan bibit anggrek bisa dilakukan melalui dua
cara, yaitu perbanyakan dengan-cara generatif bisa juga petunjuk vegetatif.
Perbanyakan generatif adalah perbanyakan dilakukan melalui proses perkawinan
bisa juga penyerbukan, yaitu menggunakan dengan biji. Sementara itu,
perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan pohon menggunakan dengan tahap
vegetatif pohon itu sendiri, bisa dilakukan menggunakan dengan teknik stek,
keiki, pemisahan rumpun, maupun kultur jaringan.
A. Perbanyakan Pohon Anggrek Dengan-cara Generatif
Biji anggrek bisa diperolah dengan petunjuk melakukan
perkawinan bisa juga penyerbukan buatan terlebih dahulu. Penyerbukan
dengan-cara alamiah amatlah susah berhasil, tidak hanya wajib melakukan
pernyerbukan, biji anggrek memperlukan waktu relatif lama sampai-pada tumbuh
berubah bibit tanaman. Jadi perbanyakan menggunakan dengan petunjuk ini jarang
dilakukan oleh pembudidaya pohon anggrek.
Biji anggrek amatlah bergantung pada kehadiran cendawan
mikoriza. Biji pohon anggrek memperoleh nutrisi dari sekresi cendawan mikoriza.
Penyemaian biji anggrek biasanya dilakukan menggunakan dengan media yang
terdiri dari kalsium nitrat 1 gram, monobasicpotasium fosfat 0,25 gram,
magnesium sulfat 0,25 gram, amonium sulfat 0,50 gram, sukrosa 20 gram, ferro
sulfat 0,025 gram, mangaan sulfat 0,0075 gram, agar-agar 10-20 gram dan air
kelapa 100-150 cc. Biji tersebut ditebar di atas media bagai telah diuraikan di
atas. Selanjutnya dijaga rutin dalam kondisi steril (pH 5,0-5,2). Biasanya biji
anggrek bakal berkecambah waktu berusia tiga minggu sehabis semai. Waktu
berusia 9-12 bulan sehabis semai, bibit anggrek bisa dipindah tanamkan ke media
yang lebih besar bisa juga ke dalam pot komunitas.
Media penyemaian biji anggrek tersebut terbukti amatlah
susah didapat. Oleh itu disebabkan karena itu, bagi pembudidaya pohon anggrek
bisa melakukan penyemaian biji anggrek melalui jasa penyedia media, biasanya
melalui jasa laboratorium pohon anggrek. Sehabis bibit tersebut bisa tumbuh di
media agar-agar dalam botol maka bibit tersebut bisa diambil.
B. Perbanyakan Pohon Anggrek Dengan-cara Vegetatif
Perbanyakan bibit anggrek menggunakan dengan petunjuk
vegetatif ini biasanya bisa menghasilkan keturunan yang mempunyai karakter sama
dengan induknya. Penyimpangan genetik biasanya terjadi itu disebabkan karena
faktor luar lain, bagai pemupukan, serangan penyakit penyakit, maupun kondisi
lingkungan. Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan petunjuk mengambil tahap
pohon tertentu selanjutnya menanamnya dengan-cara terpisah pada lahan yang
telah dipersiapkan.
a. Perbanyakan Pohon Anggrek Menggunakan dengan Teknik Pemisahan Rumpun
Perbanyakan pohon menggunakan dengan teknik pemisahan
rumpun bisa dilakukan dengan petunjuk memecah tunas anggrek simpodial bisa juga
berbatang semu, bagai Dendrobium sp. maupun Cattleya sp. Anggrek siap dipecah
alangkah baiknya dipilih yang bercabang 3-5. Sehabis dipecah, pohon tersebut
bisa langsung ditanam pada media tanam.
b. Perbanyakan Pohon Anggrek Menggunakan dengan Keiki
Keiki adalah anakan anggrek yang tumbuh liar di ujung
umbi. Keiki ini berupa tunas yang timbul di ruas-ruas pohon dewasa. Keiki bisa
juga tunas liar tersebut bakal terbentuk apabila media tanam tak sempat
diganti, jadi akar pohon tak sedikit yang rusak. Terhambatnya pertumbuhan akar
pohon tersebut mengakibatkan pertumbuhan tunas yang seharusnya timbul pada
pangkal batang pindah ke ruas tanaman. Apabila pohon rajin diganti media
tumbuhnya, maka kemungkinan timbul keiki amatlah kecil. Oleh itu disebabkan karena
itu, bila pembudidaya ingin melakukan perbanyakan anggrek dengan memanfaatkan
keiki, maka media tanam anggrek tersebut tak diganti.
Keiki yang bakal ditanam alangkah baiknya dicari yang
berkapasitas panjang tak lebih lebih 20 cm dan telah menghasilkan akar sebanyak
3-4 helai. Pemotongan dilakukan dengan-cara hati-hati, umbi induk wajib ikut
terangkat. Menyertakan umbi induk waktu pemotongan berfungsi memberikan
cadangan makanan pada keiki sebelum keiki sanggup menyerap makanan sendiri,
bisa juga hingga terbentuknya akar. Keiki alangkah baiknya tak langsung ditanam
melainkan ditempelkan dulu di lempengan pakis hinggaterjadi penambahan umbi.
Apabila umbi telah terbentuk 2-3 buah, keiki siap dipindahkan ke pot. Anggrek
perbanyakan menggunakan dengan petunjuk keiki masa berbunganya lebih lama
dibandingkan menggunakan dengan petunjuk pemisahan rumpun. Perbanyakan anggrek
dengan keiki ini cuma bisa dilakukan pada anggrek Dendrobium sp.
c. Perbanyakan Pohon Anggrek Dengan Petunjuk Teknik Stek
Perbanyakan anggrek menggunakan dengan teknik stek adalah
petunjuk perbanyakan vegetatif menggunakan dengan batang bisa juga tunas.
Perbanyakan anggrek petunjuk ini biasanya dilakukan pada pohon anggrek
berbatang satu bisa juga anggrek tipe monopodial, dan pada pohon dengan
petunjuk nasib terestrial, bagai anggrek Arachnis sp., Vandaterestrial, maupun
Aeridachnis sp..
Cara melakukan perbanyakan pohon anggrek menggunakan dengan
teknik stek ini bisa dilakukan dengan mengambil tahap pohon yang tingginya
telah mencapai dua meter bisa juga lebih. Batang pohon tersebut dipotong
kira-kira 80 cm dari pucuk tanaman. Bekas potongan batang tersebut dioles
perangsang akar umpama rooton F, selanjutnya ditanam pada media tanam. Pada
umur enam bulan, tahap pangkal batang yang ditanam tersebut telah tumbuh akar,
biasanya telah timbul tunas-tunas baru. Dengan demikian proses perbanyakan
anggrek tersebut bisa dikatakan berhasil.
d. Perbanyakan Pohon Anggrek Menggunakan dengan Teknik Kultur Jaringan
Perbanyakan menggunakan dengan petunjuk ini bakal
menghasilkan bibit dalam jumlah lebih tak sedikit dibandingkan menggunakan dengan
perbanyakan petunjuk lainnya. Cuma dengan sebagian kecil dan jaringan pohon
telah bisa diperoleh ribuan bibit. Perbanyakan ini umumnya dilakukan
pembudidaya pohon anggrek yang berorientasi usaha bisa juga bisnis dalam skala
besar, untuk memenuhi permintaan konsumen.
Pemilihan Media Tanam Anggrek
Cara Teknik Pembudidayaan Pohon Anggrek yang Benar
Media tanam mempunyai manfaat mutlak sebagai tempat
tumbuh pohon anggrek. Tidak hanya itu, media tanam juga berfungsi menyimpan air
maupun unsur hara yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman. Untuk mendukung
fungsi-fungsi tersebut, maka media tanam wajib memenuhi standar pertumbuhan
pohon anggrek. Beberapa kondisi media tanam yang memenuhi standar tersebut
antara lain, media wajib poros, gampang menyimpan air, tak gampang diinangi
penyakit, mempunyai daya aerasi lumayan baik, sanggup memberikan tambahan
nutrisi tanaman, murah, dan gampang didapat.
Tanaman anggrek bakal mempunyai pertumbuhan optimal
apabila media tanam tersebut mempunyai derajat keasaman (pH) antara 6-6,8. Oleh
itu disebabkan karena itu, pengecekan pH media wajib dilakukan itu disebabkan
karena media tanam ini amatlah mempengaruhi laju pertumbuhan maupun pembuatan
bunga anggrek yang dibudidayakan. Untuk mengenal pH media tanam bisa dilakukan
pengukuran menggunakan dengan pH tester.
Penggantian media tanam baru juga wajib dilakukan apabila
pertumbuhan pohon anggrek telah terlalu padat bisa juga jumlah tunas maupun
batangnya telah terlalu padat dalam satu pot; kondisi media tanam telah hancur,
yang bisa menyebabkan media berubah asam; dan sehabis berakhir berbunga, supaya
bisa merangsang tumbuhnya tunas anakan baru. Media tanam yang biasa dipakai
oleh pembudidaya bisa juga pecinta anggrek di Indonesia adalah pecahan batu
bata bisa juga genteng, serutan bisa juga potongan kayu, sabut kelapa, arang
kayu, dan moss kadaka.
Pemupukan Pohon Anggrek
Pemupukan adalah kegiatan memberikan nutrisi bisa juga
unsur hara yang diberikan terhadap tanaman. Pemupukan bisa dilakukan melalui
akar maupun daun. Pemupukan melalui akar dilakukan dengan petunjuk memberikan
pupuk pada media tanaman. Sedangakan pemupukan melalui daun dilakukan dengan
petunjuk memberikan pupuk melalui mulut daun. Pemberian pupuk melalui daun
biasanya dilakukan dengan penyemprotan pupuk pada permukaan daun, khususnya
permukaan daun tahap bawah, itu disebabkan karena mulut daun tak sedikit
tersedia di permukaan daun tahap bawah. Pemupukan lewat daun ini lebih afektif,
itu disebabkan karena mulut daun ini sanggup menyerap pupuk yang diberikan
sebanyak 90%.
Kebutuhan unsur hara pada setiap fese pertumbuhan pohon
anggrek berbeda-beda. Untuk anggrek yang tetap pada fase pembibitan memperlukan
unsur hara nitrogen lebih tinggi, yaitu 60% N, 30% P, dan 10% K. Pupuk
diberikan lumayan sekali melalui daun dalamwaktu fase pembibitan. Pada fase
pohon muda, kebutuhan nutrisi bisa juga unsur haranya adalah 30% N, 30% P, dan
30% K. Pemberian pupuk melalui daun lumayan diberikan seminggu sekali, namun
kenyataannya pemupukan melalui akar bisa diberikan tiga minggu sekali.
Kebutuhan pupuk untuk anggrek dewasa yang telah memasuki fase generatif bisa
juga pembungaan adalah 10% N, 60% P, dan 30% K. Pemupukan lewat daun diberikan seminggu
sekali, namun kenyataannya pemupukan lewat akar bisa diberikan tiga minggu
sekali pada media tanam.
Penyiraman Pohon Anggrek
Cara Teknik Pembudidayaan Pohon Anggrek yang Benar
Air adalah kebutuhan pokok mahluk hidup. Bagai halnya
pohon lain, anggrek juga bakal mempunyai pertumbuhan yang optimal apabila
kebutuhan air tercukupi. Namun pemberian air pada pohon tak boleh berlebihan,
itu disebabkan karena bakal mengakibatkan media tanam terlalu lembab dan
gampang terserang penyakit. Apabila media tanam terlalu kering, maka bakal
terjadi sesuatu dehidrasi yang ditandai dengan mengerutnya umbi semu. Demikian
juga sebaliknya, apabila pemberian air terlalu berlebihan, maka akarnya bakal
gampang terserang penyakit, khususnya busuk akar maupun busuk pangkal batang.
Apabila anggrek terjadi sesuatu busuk akar, maka penyerapan unsur hara bakal
terhambat, dan pohon bisa terjadi sesuatu kelayuan.
Beberapa proses dalam jaringan pohon berlangsung dengan
bantuan air. Misalnya, fotosintesis berupa asimilasi CO2di dalam butir hijau
daun dengan bantuan cahaya. Asimilasi protein pun cuma mungkin terjadi apabila
ketersediaan air mencukupi. Pengangkutan unsur hara dari akar ke seluruh tahap
pohon juga menggunakan dengan bantuan air. Demikian juga dengan pengangkutan
basil fotosintesis ke akar bisa juga tahap pohon lain.
Pengairan lumayan bakal mempengaruhi proses respirasi
pada tanaman. Pohon anggrek bakal menyerap air untuk menopang pertumbuhannya.
Air yang telah diserap oleh pohon bakal menguap apabila suhu lingkungan terlalu
tinggi selanjutnya dengan cadangan air yang cukup, bakal menurunkan suhu
tanaman. Pohon yang terjadi sesuatu kekurangan air maka tekanan turgor bakal
menyusut bisa juga berkurang jadi organ tumbuh bakal layu dan pada akhirnya
mati. Namun, apabila pohon yang terjadi sesuatu kekurangan air tersebut belum
melalui titik layu permanen, dengan pemberian air yang tepat, maka turgor sel
bakal kembali bagai semula jadi pohon bisa nasib dengan normal.
Penyiraman dengan-cara berlebihan pada pohon anggrek
bakal mengakibatkan pertumbuhan terganggu. Air yang berlebihan bakal membungkus
permukaan akar tanaman, jadi akar bakal kesulitan bernafas. Penyerapan air yang
berlebihan oleh pohon juga bakal mengakibatkan anggrek gampang terserang
penyakit dan penyakit. Butir-butir air bakal terkumpul di pucuk pohon jadi
tunas anggrek bakal gampang terinfeksi oleh cendawan bisa juga bekteri. Tunas
yang terserang penyakit bakal berwarna cokelat kehitaman dan akhirnnya mati.
Frekuensi dan volume pemberian air pada pohon anggrek berbeda-beda,
tergantung pada tipe dan kondisi lingkungan. Pohon anggrek monopodial, bagai
anggrek Vanda sp., Arachnis sp., maupun Renantherasp. adalah tipe pohon yang
memperlukan intensitas cahaya matahari langsung. Oleh itu disebabkan karena
itu, tipe anggrek ini memperlukan air lebih tak sedikit dibanding tipe anggrek
lain. Penyiraman pada waktu musim kemaru paling tak dilakukan dua kali sehari.
Faktor Yang Menentukan Frekuensi Dan Volume Penyiraman Pada Pohon Anggrek
a. Tipe Pohon Anggrek
Jenis pohon anggrek amatlah mempengaruhi frekuensi dan
volume pemberian air. Pohon anggrek yang tumbuh dengan intensitas sinar
matahari langsung, bagai anggrek terestrial bisa juga tipe anggrek tanah, bagai
Vanda, Renanthera, Arachnis, dan Renanthera, maupun pohon anggrek tipe litofit,
bagai Dendrobium, dan Phalaenopsis, memperlukan air yang lebih tak sedikit
dibanding dengan tipe anggrek yang lain. Apalagi apabila kondisi cuaca amatlah
panas, pemberian air wajib dilakukan lebih banyak. Penyiraman pada siang hari
wajib dilakukan dengan hati-hati itu disebabkan karena justru bakal
mengakibatkan daun pohon terbakar. Penyiraman alangkah baiknya menggunakan dengan
alat semprot yang bisa membasahi seluruh permukaan tanaman.
Berbeda dengan tipe pohon anggrek di atas, untuk tipe
anggrek epifit(Cattleya dan Oncidium), semi-epifit (Brassavola, Epidendrum,
Laelia), dan saprofit (Goodyera), kebutuhan bakal air lebih sedikit. Pemberian
air lumayan dilakukan satu kali sehari. Pohon anggrek tipe ini amatlah rentan
terhadap keunggulan air. Apabila terjadi kejenuhan air, maka pohon bakal
gampang terserang penyakit busuk akar.
Waktu penyiraman yang baik pada pohon anggrek yaitu pada
pagi hari kurang lebih pukul 07.00-09.00 dan dan sore hari kurang lebih pukul
16.00-18.00. Penyiraman pada siang hari bakal beresiko, itu disebabkan karena
justru membikin daun pohon terbakar. Apabila pohon terjadi sesuatu kekeringan
pada siang hari, alangkah baiknya tak buru-buru dilakukan penyiraman, itu
disebabkan karena anggrek tak bakal terjadi sesuatu kematian cuma itu
disebabkan karena kekurangan air dalamwaktu beberapa jam. Penyiraman alangkah
baiknya dilakukan sehabis cuaca tak begitu panas.
b. Media Tanam Bunga Anggrek
Media tanam bunga anggrek amatlah mempengaruhi frekuensi
dan volume pemberian air. Nilai media tanam amatlah berpengaruh pada performa
dalam faktor menyerap dan mengikat air. Dengan demikian, frekuensi dan volume
pemberian air antara media pohon yang satu dengan media tanam yang lain
berbeda-beda. Media tanam yang mempunyai daya serap air besar kebutuhan
penyiramannya tak sama dengan media tanam yang berdaya serap kecil. Pada media
tanam bunga anggrek yang mempunyai daya serap air bagus, bagai sabut kelapa,
pakis, bisa juga kadaka, memperlukan penyiraman yang lebih sedikit yaitu
lumayan satu kali sehari. Sementara itu, pada media tanam yang mempunyai daya
serap air rendah, bagai arang, becahan batu bata bisa juga genteng, dan
potongan bisa juga serutan kayu, memperlukan volume dan frekuensi penyiraman
yang lebih tinggi.
c. Kondisi Cuaca
Pada cuaca panas, dengan terik sinar matahari tinggi,
penyiraman dilakukan lebih tak jarang dengan volume air yang lebih banyak,
khususnya pada media yang mempunyai daya simpan air rendah. Untuk tipe anggrek
panas, penyiraman alangkah baiknya dilakukan sehabis permukaan media pohon
tampak kering. Untuk tipe pohon anggrek dingin penyiraman dilakukan waktu
kelembaban udara dirasa lumayan rendah dan temperatur tinggi. ( sumber :
ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI