Provinsi Riau, dikenal sebagai Serambi Mekkah, menawarkan wawasan mendalam tentang budidaya lebah trigona, atau dalam bahasa setempat, galur-galu. Ini adalah jenis lebah yang sudah tidak asing lagi di masyarakat kita dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.
Menariknya, dalam Alquran, kitab suci umat Islam, terdapat surat yang dinamakan An-Nahl, yang berarti 'lebah'. Namun, tidak semua ayat dalam Surat An-Nahl membahas tentang lebah. Dari 128 ayat yang ada, hanya dua ayat, yaitu ayat 8 dan 69, yang secara spesifik berbicara tentang lebah. Seperti surat-surat Makkiyah lainnya yang diturunkan di kota Makkah, Surat An-Nahl berisi tentang tanda-tanda dan bukti kekuasaan Allah yang ada di langit dan di bumi.
Allah mengutus nabi dan rasul sebagai peringatan Ancaman bagi manusia yang tidak patuh kepada hukum. Ada kabar gembira bagi manusia yang taat dan patuh kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari kedua ayat ini terdapat di syarat dan pelajaran bahwa lebah bisa diternakkan karena adanya jaminan lebah bersarang pada tempat-tempat yang dibuat oleh manusia kemudian anjuran untuk berbudidaya ternak lebah karena memiliki banyak manfaat bagi manusia secara khusus serta kelangsungan kehidupan dimuka bumi secara umum
Budidaya lebah adalah usaha yang paling mudah sekaligus ramah lingkungan namun memberikan hasil yang optimal bagi manusia
Lebah trigona atau lebah Galuh Galuh adalah sejenis lebah madu juga ilmu Taksonomi Bloom ke dalam keluarga My Little Pony.
Dalam dunia lebah, tidak ada yang lebih bersejarah sebagai penghasil madu daripada lebah trigona. Di Kabupaten Kampar, budidaya lebah trigona telah berkembang sejak era reformasi. Meskipun potensi ekonominya sangat besar, budidaya ini tidak langsung berkembang dengan cepat, tetapi secara bertahap. Masyarakat telah mulai menangani budidaya ini secara serius dan profesional.
Beberapa keunggulan budidaya lebah trigona antara lain adalah modal yang tidak besar, kemudahan dalam pemeliharaan, tidak ada risiko disengat, dan yang paling penting, produk lebah trigona memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Lebah trigona merupakan salah satu usaha yang sangat ramah lingkungan dengan potensi ekonomi yang besar.
Para pelaku usaha mengungkapkan bahwa memiliki 20 hingga 30 koloni lebah trigona dapat menghasilkan pendapatan setara dengan kebun sawit seluas satu hektar. Namun, biaya budidaya lebah trigona tentu jauh lebih rendah dibandingkan dengan kebun sawit, serta dampaknya terhadap lingkungan yang hampir tidak ada. bahkan budidaya lebah khususnya lebah trigona tidak memiliki efek negatif apapun terhadap lingkungan bahkan memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan terutama terhadap tanaman di mana letak berperan sebagai agen penyebab perkawinan pada tanaman
Budidaya lebah trigona sangat cocok dilakukan di area perkebunan industri seperti akasia, pinus, karet, dan sawit, serta di perkebunan buah-buahan seperti jambu, jeruk, rambutan, dan lainnya, di mana terdapat hubungan simbiosis yang menguntungkan antara tanaman dan lebah.
Usaha budidaya lebah trigona dapat membantu kita memahami firman Allah dalam Surat Az-Zariyat ayat 56 dan 57, yang berbunyi bahwa Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak memerlukan rezeki dari mereka, dan tidak menghendaki mereka memberi-Nya makan. Hal ini menunjukkan bahwa tugas utama manusia di bumi adalah beribadah kepada Allah. Allah telah menciptakan bumi dengan segala isinya yang cukup untuk mendukung kehidupan manusia. Namun, keserakahan manusia menyebabkan kerusakan bumi, seperti meratakan gunung, membendung sungai, menggunduli bukit, menutup danau, dan membuat pulau, yang semuanya membutuhkan energi besar dan membuat manusia terjebak dalam urusan dunia, sehingga melupakan tugas utama mereka yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Untuk kemajuan manusia, berbagai mesin berteknologi canggih telah diciptakan. Namun, senjata mematikan dan teknologi canggih ini juga telah menghancurkan banyak peradaban.
Negara-negara Arab yang terperangkap dalam perang saudara menghadapi salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi, yaitu minyak bumi. Industrialisasi kendaraan bermotor diciptakan untuk memudahkan mobilisasi manusia, tetapi kemudian menyebabkan kemacetan di kota-kota besar, yang melahirkan berbagai masalah turunan seperti stres dan penyakit fisik akibat kurangnya aktivitas.
Industri farmasi dan makanan yang berkembang pesat pada akhirnya membuat manusia tergantung pada obat-obatan, vitamin, dan nutrisi lainnya, yang sering kali memiliki dampak negatif karena mengandung bahan kimia berbahaya.
Gerakan kembali ke alam, yang di Barat disebut "Back to Nature," telah lama ada dalam Islam dengan konsep yang jelas tentang pengelolaan alam.
Allah tidak menginginkan kita bekerja mencari makanan hingga melupakan ibadah kepada-Nya. Allah menjamin rezeki semua makhluk hidup di bumi. Allah berfirman dalam surat Az-Zariyat ayat 58, yang artinya: "Sesungguhnya Allah, Dialah pemberi rezeki yang memiliki kekuatan, lagi sangat kokoh."
Demikian juga dalam surat al-a'raf ayat 10 yang terjemahannya Sesungguhnya kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan kami adakan bagimu di muka bumi sumber penghidupan nama sedikitlah dari kamu yang bersyukur bagian dari bersyukur itu adalah mengelola bumi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tersurat dalam Alquran dan hadis maupun hukum Allah padahal dikatakan manusia sendiri
Lebah trigona dianggap sebagai salah satu cara bagi manusia untuk memperoleh nutrisi terbaik dari alam, yang merupakan salah satu pelajaran dari surat al-Lahab dalam Al-Qur'an. Lima hikmah lain yang luar biasa dari lebah menunjukkan bagaimana sifat-sifat Mukmin sejati diumpamakan oleh Nabi dengan sifat-sifat lebah. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya: "Perumpamaan orang beriman itu seperti lebah yang makan yang baik, menghasilkan yang baik, hinggap di tempat yang baik, dan tidak merusak tempat tinggalnya." Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Hakim. Artikel ini bersumber dari video yang disebutkan di bawah ini.
ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI