Tehnik budibaya jangkrik -->

Translate

Tehnik budibaya jangkrik



SEJARAH SINGKAT

Dewasa   ini   pada   masa   krisis   ekonomi   di   Indonesia,   budidaya   jangkrik
(Liogryllus  Bimaculatus)  sangat  gencar,  begitu  juga  dengan  seminar-seminar
yang diadakan dibanyak kota. Kegiatan ini banyak dilakukan mengingat waktu
yang   dibutuhkan   untuk   produksi   telur   yang   akan   diperdagangkan   hanya
memerlukan  waktu  ±  2-4  minggu.  Sedangkan  untuk  produksi  jangkrik  untuk
pakan ikan dan burung maupun untuk diambil tepungnya, hanya memerlukan 2-
3 bulan. Jangkrik betina mempunyai siklus hidup  ± 3 bulan, sedangkan jantan
kurang   dari   3   bulan.   Dalam   siklus   hidupnya   jangkrik   betina   mampu
memproduksi lebih dari 500 butir telur.

Penyebaran jangkrik di Indonesia adalah merata, namun untuk kota-kota besar
yang  banyak  penggemar  burung  dan  ikan,  pada  awalnya  sangat  tergantung
untuk mengkonsumsi jangkrik yang berasal dari alam, lama kelamaan dengan
berkurangnya  jangkrik  yang  ditangkap  dari  alam  maka  mulailah  dicoba  untuk
membudidayakan jangkrik alam dengan diternakkan secara intensif dan usaha
ini banyak dilakukan dikota-kota dipulau jawa.

SENTRA PERIKANAN

Telah  diutarakan  didepan  bahwa  untuk  sementara  ini,  sentra  peternakan
jangkrik adalah dikota-kota besar dipulau jawa karena kebutuhan dari jangkrik
sangat  banyak.  Sedangkan  diluar  pulau  jawa  sementara  ini  masih  banyak
didapatkan dari alam, sehingga belum banyak peternakan-peternakan jangkrik.

JENIS

Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia. Jenis yang banyak
dibudidayakan  pada  saat  ini  adalah  Gryllus  Mitratus  dan  Gryllus  testaclus,
untuk  pakan  ikan  dan  burung.  Kedua  jenis  ini  dapat  dibedakan  dari  bentuk
tubuhnya,  dimana  Gryllus  Mitratus  wipositor-nya  lebih  pendek  disamping  itu
Gryllus  Mitratus  mempunyai  garis  putih  pada  pinggir  sayap  punggung,  serta
penampilannya yang tenang.


MANFAAT

Jangkrik segar yang sudah diketahui baik untuk pakan burung berkicau seperti
poksay,   kacer   dan   hwambie   serta   untuk   pakan   ikan,   baik   juga   untuk
pertumbuhan udang dan lele dalam bentuk tepung.

PERSYARATAN LOKASI

1) Lokasi  budidaya  harus  tenang,  teduh  dan  mendapat  sirkulasi  udara  yang
baik.
2) Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain
sebagainya.
3) Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.


PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Menurut  Farry,  1999,  ternak  jangkrik  merupakan  jenis  usaha  yang  jika  tidak
direncanakan  dengan  matang,  akan  sangat  merugikan  usaha.  Ada  beberapa
tahap yang perlu dilakukan dalam merencanakan usaha ternak jangkrik, yaitu
penyusunan  jadwal  kegiatan,  menentukan  struktur  organisasi,  menentukan
spesifikasi   pekerjaan,   menetapkan   fasilitas   fisik,   merencanakan   metoda
pendekatan   pasar,   menyiapkan   anggaran,   mencari   sumber   dana   dan
melaksanakan usaha ternak jangkrik.



Penyiapan Sarana dan Peralatan

Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang
jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yang
teduh dan gelap. Sebaiknya dihindarkan dari lalu lalang orang lewat terlebih lagi
untuk kandang peneluran.

Untuk  menjaga  kondisi  kandang  yang  mendekati  habitatnya,  maka  dinding
kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti
daun  pisang,  daun  timbul,  daun  sukun  dan  daun-daun  lainnya  untuk  tempat
persembunyian   disamping   untuk   menghindari   dari   sifat   kanibalisme   dari
jangkrik. Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling
agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang.

Disalah  satu  sisi  dinding  kandang  dibuat  lubang  yang  ditutup  kasa  untuk
memberikan   sirkulasi   udara   yang   baik   dan   untuk   menjaga   kelembapan
kandang.  Untuk  ukuran  kotak  pemeliharaan  jangkrik,  tidak  ada  ukuran  yang
baku. Yang penting sesuai  dengan  kebutuhan  untuk  jumlah  populasi  jangkrik
      tiap   kandang.   Menurut   hasil   pemantauan   dilapangan   dan   pengalaman
peternak,   bentuk   kandang   biasanya   berbentuk   persegi   panjang   dengan
ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm.

Kotak  (kandang)  dapat  dibuat  dari  kayu  dengan  rangka  kaso,  namun  untuk
mengirit  biaya,  maka  dinding  kandang  dapat  dibuat  dari  triplek.  Kandang
biasanya  dibuat  bersusun,  dan  kandang  paling  bawah  mempunyai  minimal
empat kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut,
tikus,   cecak   dan   serangga   lainnya,   maka   keempat   kaki   kandang   dialasi
mangkuk  yang  berisi  air,  minyak  tanah  atau  juga  vaseline  (gemuk)  yang
dilumurkan ditiap kaki penyangga.

Pembibitan

1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk

Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak
cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk
jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam
bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun
induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat
dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas,
karena lebih agresif.

Adapun ciri-ciri indukan, induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai
berikut:

a. Indukan:
-   sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap.
-   kedua kaki belakangnya masih lengkap.
-   bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.
-   badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
-   pilihlah induk yang besar.
-   dangan  memilih  jangkrik  yang  mengeluarkan  zat  cair  dari  mulut  dan
duburnya apabila dipegang.

b. Induk jantan:
-   selalu mengeluarkan suara mengerik.
-   permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
-   tidak mempunyai ovipositor di ekor.
-   Induk betina:
-   tidak mengerik.
-   permukaan punggung atau sayap halus.
-   ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur.

lembut. Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana
satu  sendok  teh  telur  diperkirakan  berkisar  antara  1.500-2.000  butir  telur.
Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening
sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot
telur setiap hari dan  telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur.
Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.

Pemeliharaan

1) Sanitasi dan Tindakan Preventif

Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik
ini  sanitasi  merupakan  masalah  yang  sangat  penting.  Untuk  menghindari
adanya  zat-zat  atau  racun  yang  terdapat  pada  bahan  kandang,  maka
sebelum  jangkrik  dimasukkan  kedalam  kandang,  ada  baiknya  kandang
dibersihkan  terlebih  dahulu  dan  diolesi  lumpur  sawah.  Untuk  mencegah
gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing
dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.

2) Pengontrolan Penyakit

Untuk pembesaran jangkrikn dipilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan dari
yang  sakit.  Pakan  ternak  harus  dijaga  agar  jangan  sampai  ada  yang
berjamur karena dapat menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap
lembab   tetapi   tidak   basah,   karena   kandang   yang   basah   juga   dapat
menyebabkan timbulnya penyakit.

3) Perawatan Ternak

Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama
dengan  habitat  aslinya,  yaitu  lembab  dan  gelap,  maka  yang  tidak  kalah
pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak saling makan (kanibal).

4) Pemberian Pakan

Anakan   umur   1-10   hari   diberikan   Voor   (makanan   ayam)   yang   dibuat
darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah
vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung
muda dan gambas.

Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain :
sawi,  wortel,  jagung  muda,  kacang  tanah,  daun  singkong  serta  ketimun
karena  kandungan  airnya  tinggi.  Bahkan  ada  juga  yang  menambah  pakan
untuk ternak yang dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan
hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan
dicampur menjadi satu.

5) Pemeliharaan Kandang
         Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali
            dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya
       jangan sampai masuk kedalam kandang.

HAMA DAN PENYAKIT

Penyakit, Hama dan Penyebabnya

Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik.
Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan
hama  yang  sering  mengganggu  jangkrik  adalah  semut  atau  serangga  kecil,
tikus, cicak, katak dan ular.

Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit

Untuk  menghindari  infeksi  oleh  jamur,  maka  makanan  dan   daun  tempat
berlindung  yang  tercemar  jamur  harus  dibuang.  Hama  pengganggu  jangkrik
dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak
tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.

Pemberian Vaksinasi dan Obat

Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka
penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan
vaksinasi tidak diperlukan.

PANEN


Hasil Utama

Peternak   jangkrik   dapat   memperoleh   2   (dua)   hasil   utama   yang   nilai
ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya
dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.

Penangkapan

Telur  yang  sudah  diletakkan  oleh  induknya  pada  media  pasir  atau  tanah,
disaring  dan  ditempatkan  pada  media  kain  yang  basah.  Untuk  setiap  lipatan
kain basah dapat ditempatkan 1 sendok teh telur yang kemudian untuk diperjual
belikan.

Sedangkan  untuk  jangkrik  dewasa  umur  40-55  hari  atau  55-70  hari  dimana
tubuhnya  baru  mulai  tumbuh  sayap,  ditangkap  dengan  menggunakan  tangan
dan dimasukkan ketempat penampungan untuk dijual.

PASCAPANEN
¼

DAFTAR PUSTAKA

1) Anonim, Bisnis Telur Jangkrik, Info Peluang No. 33, Edisi 1 Juli 1999
2) ----------, Beternak Jangkrik Ala Samin, Info Agribisnis Trubus No.354, Edisi
Mei 1999
3) ----------, Jangkrik Peliha Untuk Tangkar, Info Agribisnis Trubus No. 355, Edisi
Juni - 1999.
4) ----------, Langkah Demi Langkah Beternak Jangkrik Produktif, Info Agribisnis
Trubus-No. 356, Edisi Juli 1999.
5) Adihendro, Rahasia Beternak Jangkrik, Ardy Agency, Jakarta, 1999.
6) Arnett, Russ H., Jr. and Richard L. Jacques., Jr, Guide To Insects ( New York
: Simon - and Schuster Inc., 1981)
7) Borror,  Donald  J.,  Charles  A.  Triplehorn,  Norman  F.  Johnson,  Pengenalan
Pelajaran -
8) Serangga,   Edisi  6,   terjemahan   Soetiyono   Partosoedjono   (   Yagyakarta;
Universitas-Gajah Mada Press, 1992 ).
9) Paimin  B.  Farry  dan  Pudjastuti  L.E,  Sukses  Beternak  Jangkrik,  Penebar
Swadaya, Jakarta, 1999.

KONTAK HUBUNGAN

1) Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan - BAPPENAS
Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829

2) Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan
dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8,
Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952,
Situs Web: http://www.ristek.go.id






ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI