Budidaya palem -->

Translate

Budidaya palem



PALEM


(Palem Putri, Botol, Merah dan Raja)


1. SEJARAH SINGKAT

Palem adalah tanaman hias yang bersifat kosmopolitan, keberadaannya ditemukan
di daerah tropis dan subtropis, di dataran rendah dan tinggi, di pegunungan dan di
pantai, di tanah yang subur dan gersang.

2. JENIS TANAMAN

Klasifikasi botani tanaman palem adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae


Keluarga : Aracaceae (Palmaceae)
Genus : Archontophoenix,Mascarena, Cyrtostachys, Roystonea
Spesies : Ravenea sp. (palem putri); Mascarena lagenicaulis atau Hyophorbe

lagenicaulis (palem botol), Cyrtostachys lakka (palem merah)
Roystonea sp. (palem raja)

a) Palem putri
Sekilas bentuknya seperti palem raja, daun yang lebih lebar dan warna lebih hijau.
Tanaman berasal dari Madagaskar, banyak dimanfaatkan sebagai penghias
pinggir jalan atau tanaman pot.

b) Palem botol
Batang bawahnya menggelembung dan batang atas menyempit sehingga mirip
bentuk botol. Pertumbuhan lambat, tajuknya sempit sehingga tidak memerlukan
tempat yang luas.

c) Palem merah
Disebut juga sebagai pinang merah dan merupakan tanaman asli Indonesia yang
tumbuh di hutan rawa dataran rendah sampai 500 m dpl. Keistimewaannya
terletak pada pelepah dan tulang daun yang merah menyala. Untuk
mempertahankan warna merah, palem ini ditanam di tempat yang terik.

d) Palem raja
Dikenal dengan Royal palm karena bentuknya yang menawan dengan batang
yang kokoh, daun yang hijau dan segar. Pelepah yang rontok akan meninggalkan
bekas lingkaran atau garis berwarna abu-abu putih. Tinggi tanaman mencapai 2530
m. Jenis yang banyak ditanam adalah palem raja Kuba. Spesies palem raja
yang dikenal adalah Roystonea regia, R. buringuena dan R. elata.

3. MANFAAT TANAMAN

Tanaman hias dari keluarga Araceceae (Palmae) disebut sebagai Kaum Bangsawan
dari Kerajaan Tanaman. Keempat tanaman palem di atas adalah tanaman di luar
rumah (outdoor plant) yang dimanfaatkan sebagai penghias jalan (palem putri, raja,
kadang-kadang botol) atau sebagai tanaman hias di halaman rumah (palem merah
dan botol).

4. SENTRA PENANAMAN

Sentra penanaman palem terdapat di Jawa Barat dan Jakarta.




5. SYARAT PERTUMBUHAN

5.1. Iklim
1) Tanaman palem adalah tanaman tropis dan subtropis sehingga selama
pertumbuhannya diperlukan penyinaran matahari penuh. Pada waktu
perkecambahan dan pembibitan sebaiknya jangan terkena sinar matahari yang
langsung.

2) Suhu udara yang diperlukan adalah 25-33 derajat C, dan masih tumbuh baik di
luar kisaran suhu udara tropis tersebut.

5.2. Media Tanam
Tanah harus mengandung pasir. Selain itu akar tanaman ini tidak menyukai
genangan air.

5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman ini dapat tumbuh mulai dari daratan rendah sampai ke daratan tinggi.

6. PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan
Untuk skala produksi palem diperbanyak dengan biji. Pembiakan melalui anakan
memiliki resiko kegagalan bila cara yang benar tidak diterapkan.

1) Persyaratan Benih/Bibit

Di antara ke empat palem yang dibahas hanya palem merah yang menghasilkan
anakan. Pemisahan anakan palem merah tergolong sulit dan memerlukan waktu
sekitar satu bulan. Anakan palem merah tidak bisa dipisahkan secara mendadak
dari pohon induknya. Cara pemisahan terdiri 2 cara:
a) Cara irisan bertahap

-Iris ¼ bagian rimpang anakan dan biarkan 10 hari.
-Lanjutkan irisan terdahulu sampai setengah bagian rimpang dan biarkan
selama 10 hari.
-Iris kembali sampai ¾ bagian dan biarkan kembali 10 hari. Setelah itu
anakan dapat dilepas dari pohon induk.

b) Cara irisan langsung
-Iris rimpang anakan sampai putus tetapi jangan diambil dari rumpun.
-Biarkan irisan rimpang hidup selama beberapa bulan.
-Gali tanah di sekitar anakan itu dan angkat dengan cara putaran.


2) Teknik Penyemaian Benih

Pembibitan dengan biji terdiri atas tiga tahap yaitu pengecambahan, penumbuhan
tunas dan pembesaran bibit.
a) Pengecambahan biji

-Ambil buah tua yang jatuh atau buah di pohon yang kulitnya berwarna merah
atau coklat kehitaman.
-Rendam buah di dalam air dan kupas kulitnya serta daging buah dengan
cara digosok.
-Tiriskan biji dan jemur sampai kering. Biji kering dapat disimpan sampai
setahun dalam wadah yang bersih, kering dan tertutup.

-Rendam biji di dalam air yang mengandung Dithane M-45 (2cc/liter) selama
6-12 jam untuk biji lunak dan 2-3 hari untuk biji keras. Perendaman biji di
dalam lumpur selama 4 hari menghasilkan biji yang lebih cepat
berkecambah.

-Masukkan biji basah ke dalam kantung plastik, polybag karung untuk
merangsang perkecambahkan. Semprotkan air ke dalamnya, ikat dan taruh
di tempat teduh.

-Biji berkecambah setelah beberapa minggu: palem putri 2-4 minggu, palem
merah 2-4 minggu, palem botol 8-16 minggu dan palem raja 2-4 minggu.
-Biji yang baru berkecambah disimpan di dalam wadah berisi media mos
(gambut) lembab 2-3 hari sampai radikula (calon akar) muncul.
b) Penumbuhan tunas
-Siapkan media tanam terdiri atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1).
Tambahkan furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
-Masukkan media ke dalam pot, polybag atau ember sebanyak 90% dari
volume wadah.
-Benamkan 1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan jarak tanam

rapat dan usahakan akar langsung menembus media.
-Taburkan selapis pasir .
-Tutup wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di tempat teduh.
-Amati 2-3 hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup

kembali.
-Setelah 1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan
setelah memiliki 2-4 lembar daun.

c) Membesarkan bibit
-Bibit dengan 2-4 lembar daun ditanam di polibag, pot atau wadah lainnya.
-Siapkan media campuran sekam padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan
masukkan ke dalam wadah.
-Cabut/congkel bibit dengan hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
-Celupkan akar ke dalam fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
-Tanamkan 1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di tempat teduh
-Setiap 1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis
tergantung besar tanaman dan jumlah media (ukuran polibag). Untuk polibag
15-20 cm cukup diberi 1 gram/tanaman (1/2 sendok teh).
-Siram tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
-Pelihara sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga
tanaman dapat beradaptasi dengan sinar matahari terik.

3) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

a. Bibit dengan 2-4 lembar daun ditanam di polybag, pot atau wadah lainnya.
b. Siapkan media campuran sekam padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan
masukkan ke dalam wadah.
c. Cabut/congkel bibit dengan hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
d. Celupkan akar ke dalam fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
e. Tanamkan 1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di tempat teduh
f.
Setiap 1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis
tergantung besar tanaman dan jumlah media (ukuran polybag). Untuk polybag
15-20 cm cukup diberi 1 gram/tanaman (1/2 sendok teh).
g. Siram tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
h. Pelihara sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga
tanaman dapat beradaptasi dengan sinar matahari terik.
4) Pemindahan Bibit

a. Siapkan media tanam terdiri atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1).
Tambahkan furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
b. Masukkan
media ke dalam pot, polybag atau ember sebanyak 90 % dari
volume wadah.
c. Benamkan
1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan jarak tanam
rapat dan usahakan akar langsung menembus media.
d. Taburkan selapis pasir .
e. Tutup wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di tempat teduh.
f.
Amati 2-3 hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup
kembali.
g. Setelah
1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan
setelah memiliki 2-4 lembar daun.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan

Hanya palem botol dan palem merah yang biasa ditanam di dalam pot.
a) Sediakan pot, sebaiknya dari tanah liat, yang ukurannya sesuai dengan
bibit/tanaman palem.
b) Siapkan media berupa tanah kebun, pasir dan humus/pupuk kandang (1:1:1)
atau sekam padi, sabut kelapa dan pasir (1:2:1) dengan pH 6,5.

c) Tanamkan palem sampai seluruh akar dan 2-3 cm di atas pangkal batang
terbenam di dalam tanah. Jika akar tidak terpendam semua, pertumbuhan
menjadi lebih lambat.

d) Siram sampai media jenuh air.

2) Pengapuran

Tambahkan kapur dolomit 200 gram/10 kg media.

3) Pemupukan

Anakan ditanam di dalam wadah/media tanam yang berisi tanah kebun, pasir dan
pupuk kandang (1:1: 2) atau sekam padi, tanah ladang dan pupuk kandang
(1:1:1). Tambahkan Furadan sebelum anakan ditanam.

6.3. Teknik Penanaman

1) Penentuan Pola Tanam

Pola tanam palem botol dan merah biasanya ditanam secara individual jadi jarak
tanam tidak menjadi masalah. Selain ditanam di halaman secara indiovidu, palem
putri dan raja sering dipakai sebagai pohon penghias sisi jalan . Jarak tanam
untuk kedua palem tersebut antara 2,5-3 m.

2) Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam disiapkan 2 minggu sebelum tanam. Buat lubang tanam 30 x 30 x
30 cm untuk tanah berpasir dan 50 x 50 x 50 cm untuk tanah liat. Jika tanaman
yang akan ditanam sudah besar, lubang tanam disesuaikan dengan luasnya
perakaran

3) Cara Penanaman

Masukkan tanaman ke lubang tanam dan timbun akar sampai pangkal batang
dengan sisa tanah. Padatkan tanah di sekitar batang

6.4. Pemeliharaan Tanaman

1) Pemupukan


Dosis pemupukan tergantung umur tanaman:


a. Pemupukan

anorganik: palem putri dan raja yang telah berukuran 3 m
memerlukan 3-5 kg NPK. Palem berukuran 2-3 m memerlukan 1-2 kg NPK dan
palem kecil berukuran kurang dari 2 m memerlukan 0,5-1 kg NPK.

b. Pemupukan

organik: palem putri dan raja yang telah berukuran 3 m
memerlukan 5-15 kg pupuk kandang. Palem berukuran 2-3 m memerlukan 2,55
kg dan palem kecil berukuran kurang dari 2 m memerlukan 1-2,5 kg.
Frekuensi pemupukan anorganik 2-3 kali setahun dan organik 2-4 kali setahun.



2) Pengairan dan Penyiraman


Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan dan tergantung cuaca.

7. HAMA DAN PENYAKIT

Dibandingkan tanaman hias lainnya, palem relatif tahan terhadap serangan hama
dan penyakit. Jika ada, serangan hama biasanya lebih sering terjadi daripada
penyakit.

7.1. Hama

1) Belalang (Aularches miliaris dan Valanga nigricans)

Gejala: daun rusak ditandai dengan terlihatnya gigitan tidak teratur di tepi daun.
Serangan berat, yang tersisa hanya tulang daun. Pengendalian: dengan
membunuh belalang, menanam tanaman peutup tanah seperti Colopogonium sp.
dan Centrosema sp., penggunaan insektisida Basudin 90 SC (2cc/liter).

2) Ulat penggulung daun (Hidari irava)

Gejala: helaian daun palem menggulung, daun palem tinggal tulangnya saja,
kadang-kadang hanya hanya separuh anak daun yang ditinggalkan.
Pengendalian: dengan parasit telur Neotelenomus sp. dan Anastatus sp.
Pengendalian kimia dengan insektisida Basudin 60 EC.

3) Kutu daun palem (Aspidiotus destructor)

Gejala: daun menjadi merah keabu-abuan. Di permukaan daun tampak bercak
menguning. Selanjutnya daun menguning semua, daun tidak tumbuh berkembang
dan mati. Pengendalian: dengan menggunakan parasit hama Scimnus sp. atau
Cryptoghatha sp. Pengendalian kimia dengan Malathion, Kelthane, Supracide
0,05%.

4) Kumbang penggorok daun (Brontispa longissima)

Gejala: merusak pohon palem muda, kumbang bersembunyi di antara lipatan
anak daun muda yang belum membuka. Daun akan berkerut hingga mati.
Pengendalian: dengan memotong daun yang terserang, menyemprot tanaman
setiap 4-6 minggu dengan insektisida berbahan aktif karbaril seperti Carbavin 85
WP, Dicarbam 85 S, Sevin 50 dengan konsentrasi 0,15 % atau berbahan aktif
dieldrin seperti Dieldrin 20 Sc dengan konsentrasi 0,16 %.

5) Kumbang palem (Anadastus sp.)

Gejala: kumbang menggerek daun muda kemudian ke daun tua. Pengendalian:
dengan insektisida Dekasulfan 350 EC atau Thiodan 35 EC.


6) Kutu putih (Aleyrodidae sp.)

Kepik ini bergerombil di balik daun atau lipatannya. Cairan madu yang dihasilkan
merangsang semut untuk bergerombol. Pengendalian: insektisida berbahan aktif
dimethoate seperti Perfekthion 400 EC.

7) Kutu perisai (Parlatoria sp.)

Gejala: daun menguning yang dimulai dengan bintik kecil kuning. Pengendalian:
membilas daun yang sakit dengan air sabun dan penyemprotan insektisida
Supracide 40 EC atau Dimacide 400 EC.

8) Tungau merah (Tetranychus urticae)

Gejala: menyerang dari tanaman bagian bawah ke atas. Daun yang diserang
menjadi kuning, kusam, kuning pucat dan layu bila disiram. Pengendalian:
dengan akarisida Kelthan, Endosan, Moroscide atau Acarin serta membersihkan
gulma di sekeliling tanaman.

7.2. Penyakit

1) Bercak daun

Penyebab: jamur Fusarium sp., Pestalotia sp., Gloesporium sp. dan lain-lain.
Gejala: pada daun tua atau muda terdapat bercak berbagai bentuk berwarna
kuning atau hijau yang akan menghilang. Bercak ini meninggalkan bekas terang
berwarna hitam, abu-abu dan coklat. Bagian tersebut kemudian kering. Serangan
berat seluruh tajuk kering dan daun menutup. Buah akan rontok. Pengendalian:
memotong dan membakar bagian yang sakit, penyemprotan fungisida Dithane M45,
Difolatan 4F dengan kepekatan 0,1-0,2 %.

2) Layu pucuk

Penyebab: jamur Thielaviopsis sp., Botrydiplodia sp., Fusarium sp., Chlaraopsis
sp., Erwinia sp. dan Pseudomonas sp. Gejala: daun mahkota layu secara tibatiba,
daun menjadi kusam, pelepah daun bergantungan dan gugur. Kematian
terjadi dengan cepat (1-3 bulan). Pengendalian: memperbaiki pengelolaan
tanaman termasuk pemupukan yang berimbang, sanitasi lingkungan, membuang
dan membakar tanaman yang terserang.

3) Penyakit akar

Penyebab: jamur parasit dan nematoda. Perubahan warna daun, ujung daun
mengkerut dan kering. Gejala: dapat menyebar ke pangkal daun. Pengendalian:
sama dengan yang dilakukan untuk penyakit layu pucuk.

 DAFTAR PUSTAKA

1) Nazaruddin, Ir & Syah Angkasa, Ir. 1997. Palem Hias. Penebar Swadaya.
Jakarta.

2) Trubus no. 340. 1998. Menanam Palem Tanpa Tanah.

Jakarta, Februari 2000

Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
Editor : Kemal Prihatman


 



ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI