Upaya
meningkatkan produksi mangga dapat ditempuh dengan pemangkasan tanaman. Pemangkasan
pada prinsipnya merangsang terbentuknya tunas vegetatif-generatif sehingga
bidang percabangannya lebih luas dan memungkinkan dapat menambah produksi.
Pemangkasan tanaman secara umum dilakukan dengan tujuan merangsang tunas baru
yang muncul secara bersamaan dan mencapai umur dewasa dalam waktu yang sama
juga, tanaman bebas dari cabang negatif, membentuk tajuk tanaman agar bulat
seperti payung terbuka, mengurangi kelembaban, percabangan kokoh dan tersebar
merata ke seluruh penjuru serta mempercepat tanaman berbuah.
Pada
tanaman mangga, ada dua bentuk pemangkasan yaitu pemangkasan bentuk dan
pemangkasan pemeliharaan. Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka
dasar tanaman agar mempunyai produktivitas yang tinggi dan membentuk tajuk untuk
memudahkan panen serta perawatan tanaman. Pemangkasan pemeliharaan bertujuan
untuk kesehatan tanaman, mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitas buah
maupun kontinuitas buah serta kemudahan dalam pemanenan.
Pemangkasan
Bentuk
Pemangkasan
bentuk pada tanaman mangga dilakukan dengan tipe terbuka tengah dengan susunan
batang utama dan cabang mengikuti pola 1-3-9-27 yakni 1 (satu) batang utama, 3
cabang primer, 9 cabang sekunder dan 27 cabang tersier. Bunga dan buah mangga
muncul di ujung cabang, hal ini berarti semakin banyak ujung cabang yang
dimiliki tanaman, kemungkinan lebih banyak pula produksinya.
Pemangkasan
bentuk dilakukan pertama kali pada saat tanaman berumur kurang dari satu tahun,
saat tinggi tanaman sekitar 1 meter dan diameter batang 1-1,5 cm. Ujung batang
dipotong sampai ketinggian 50-70 cm dari permukaan tanah untuk mengembangkan batang yang kokoh
dan untuk mendorong pertumbuhan
beberapa tunas samping. Pemotongan dilakukan 2-3 cm tepat di atas ruas/buku
tanaman dengan menggunakan gunting pangkas. Hal ini dimaksudkan agar tunas yang
keluar nantinya mempunyai posisi yang relatif sejajar. Setelah tunas tersebut
tumbuh menjadi cabang primer, dipilih dua atau tiga terbaik yang dibiarkan tumbuh, cabang yang
dipilih sebaiknya dari ketinggian yang sedikit berbeda dan membentuk sudut
antar cabang yang seimbang yaitu sekitar 120o agar tanaman menjadi lebih kokoh.
Cabang lain yang tidak dikehendaki dipangkas sampai sekitar 1 cm dari pangkal
batang.
Pada
tahun kedua cabang primer yang telah tumbuh dengan panjang 80-100 cm dipangkas
kembali dengan panjang yang tersisa sekitar 30-50 cm dari pangkal cabang,
pemangkasan dilakukan 2-3 cm di atas ruas tanaman. Dari ketiga cabang primer tersebut
masing-masing dipelihara 3 cabang sekunder lagi, demikian selanjutnya hingga
tahun ketiga dan bila diperlukan hingga tahun keempat, sampai terbentuk
percabangan yang kompak dan tajuk tanaman diarahkan membentuk setengah kubah
dengan penyebaran daun yang merata. Pemangkasan direkomendasikan pada awal
musim hujan.
Pemangkasan
Untuk Pemeliharaan
Pemangkasan
pemeliharaan dilakukan pada tanaman usia produktif. Pemangkasan ini dilakukan
umumnya setelah umur tanaman 4-5 tahun dan direkomendasikan setelah panen dan
awal musim hujan. Pemangkasan pemeliharaan pada tanaman mangga dilakukan untuk
: (1) mengontrol ukuran tanaman, (2) menjaga bagian tengah tanaman yang terbuka
untuk penetrasi cahaya dan penyemprotan pestisida, (3) memaksimalkan ujung
cabang yang berbuah, (4) meningkatkan kualitas warna buah, (5) sinkronisasi dan
mendorong pertunasan serta (6) menghilangkan cabang yang mati dan berpenyakit.
Tanaman
mangga yang memiliki tajuk yang lebat dapat lambat bertunas setelah panen dan
tunasnya seringkali tidak merata. Tunas yang lambat tumbuh setelah panen dapat menghambat
penumpukan energi karbohidrat yang mendukung tajuk tanaman di musim berikutnya.
Tunas yang tidak merata dalam suatu tajuk dengan penyebaran umur tunas yang
tidak merata akan menimbulkan pembungaan yang tidak merata pada musim
selanjutnya. Daun-daun yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, lebih
bersifat parasit bagi tanaman secara keseluruhan karena tidak melakukan proses
fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat (hasil fotosintesis) dari
daun-daun di bagian terluar yang terkena sinar matahari langsung. Itu sebabnya,
banyak tanaman yang secara keseluruhan tumbuh dengan lebat, daunnya rimbun
dengan warna daun yang hijau pekat, namun teramat sangat jarang memunculkan
bunga/buah. Jika muncul bunga/buah, maka bunga dan buah yang muncul jumlahnya
terbatas atau sedikit sekali.
Tanaman
mangga yang ideal memiliki tajuk yang terbuka, cukup rendah untuk dipetik
dengan mudah (tingginya sekitar 3-5 meter) dan memiliki tiga atau paling banyak
empat cabang primer serta banyak ujung cabang yang berbuah. Hal ini dapat
dicapai salah satunya dengan cara pemangkasan. Tanaman yang dipangkas teratur
akan memberikan lingkungan mikro yang baik bagi pertumbuhan tanaman itu
sendiri, di mana sinar matahari sebagai sumber energi utama dapat menembus
semua bagian tanaman, memberikan iklim mikro yang baik, mengurangi kelembaban
yang berlebihan, juga dapat meminimalkan perkembangan jamur dan organisme
pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Dengan demikian pertumbuhan tanaman menjadi
lebih optimal untuk memberikan hasil yang optimal pula.
Cabang-cabang
atau tunas liar yang tumbuh tidak pada tempatnya harus dibuang, demikian pula
cabang-cabang/tunas air, ranting atau tunas yang sakit dipangkas agar daun
memperoleh penyinaran matahari. Tunas air
bersifat parasit dan tumbuh sangat cepat, melebihi kecepatan pertumbuhan
tunas-tunas lainnya, dengan mengambil fotosintat hasil fotosintesis sebagai
energi pertumbuhannya. Selain itu tunas air juga sangat jarang memunculkan
bunga meski tanaman telah memasuki siklus/periode berbunga. Pangkas juga cabang
yang bersudut kecil, dahan dan ranting yang rapat, bersilangan atau terlindung,
kemudian pangkas dahan dan ranting yang pertumbuhannya ke arah dalam tajuk atau
ke arah bawah serta cabang bekas tangkai buah. Tajuk bagian atas dipangkas
yaitu mundur satu ruas pada ujung ranting agar dapat mempertahankan ketinggian
optimal tanaman. Pemangkasan ujung-ujung ranting akan merangsang keluarnya
tunas-tunas baru yang jumlahnya akan lebih banyak dari jumlah tunas sebagai
ujung ranting. Selain itu akan memudahkan pemeliharaan dengan mempertahankan
tinggi tanaman yang tetap pendek, tidak tinggi menjulang atau tumbuh terlalu
melebar ke arah samping sehingga menghabiskan banyak tempat untuk menunjang
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Alat
pangkas yang digunakan adalah gunting pangkas dan gergaji kayu. Gunakan alat
pangkas yang tajam dan bersih agar bekas pangkasan terbentuk dengan rapi, tidak
meninggalkan luka yang mungkin bisa menjadi sumber infeksi penyakit bagi
tanaman. Hindari penggunaan golok/parang untuk memangkas, lebih baik
menggunakan gunting pangkas untuk ranting kecil, sementara penggunaan gergaji
lebih disarankan untuk memotong cabang tanaman yang berukuran besar, karena
bekas potongan akan menjadi lebih rapi. Jika pemangkasan dilakukan pada batang
yang besar hendaknya setelah pemangkasan bekas pangkasan disaput menggunakan
vaselin, parafin, ter atau cat minyak agar batang sisa pangkasan tidak
terinfeksi penyakit.
Waktu
pemangkasan tanaman mangga untuk menghasilkan cabang produktif adalah pada
bulan Februari-Maret, sedangkan untuk merangsang pembungaan dilakukan pada
bulan April-Mei. Pemangkasan juga harus diperhatikan agar tidak berlebihan
karena dapat mengakibatkan tanaman mangga tidak berbuah selama dua sampai tiga
tahun.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2011.
Pemangkasan Tanaman Buah. http://leira-fruit.blogspot.com
Dr. Antonio S.
Rola. 2013. Fruit Bearing Trees. National Mango Action Team. Philippine.
Direktorat
Tanaman Buah. 2003. Pengelolaan Tanaman Terpadu Mangga. Direktorat Jenderal
Bina Produksi Hortikultura. Jakarta.
Direktorat
Budidaya Tanaman Buah. 2006. Buku Lapang Komoditas Mangga. Direktorat Jenderal
Hortikultura. Jakarta.
McClements, JK
(Ed). 1995. Pruning Handbook. Sunset Publishing Corporation. California.
Disalin
dari situs pertanian.go.id, • Tel/Fax:
(+6222) 2786234 – 2789783, bbpplembang@pertanian.go.id
ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI