Tehnik Budidaya Paprika Hidroponik didalam Green House -->

Translate

Tehnik Budidaya Paprika Hidroponik didalam Green House



Hal-hal penting sebelum mengambil keputusan untuk mengawali usaha pembudidayaan paprika dengan-cara hidroponik diantaranya persiapan nursery, persemaian, pemilihan varietas, penanaman (transplanting), pengendalian penyakit penyakit, pemupukan, panen serta dan pasca panen, pemasaran serta sebagainya. Ada beberapa pertanyaan yang wajib Kamu tanya pada diri Kamu sendiri sebelum kamu memulai, diantaranya:
           Mengapa Kamu ingin mulai dalam bisnis ini? Dalam situasi ini ada anggapan bahwa kami mulai itu disebabkan karena ini memperoleh keuntungan.
           Apakah lokasinya tepat untuk pohon paprika? Dataran tinggi tidak lebih lebih 1.000 m dpl, suhu siang hari 27°C, suhu malam hari 18°C, persediaan air cukup, tidak jauh dari pasar, serta sebagainya.
·            Siapa yang bakal mengurus kebun dari hari ke hari? Seseorang yang memiliki keterampilan dalam faktor teknis, sosial serta manajemen bakal melakukan rutinitas   pekerjaan ini serta tidak takut tangan serta pakaiannya berubah kotor.
           Seberapa besar Kamu bakal mulai? Pastinya tergantung berapa tidak sedikit uang yang Kamu punya, nilai serta pengalaman dari manajer serta staf Anda, tingkat teknologi yang bakal dipakai serta sebagainya.
           Kapan Kamu bakal mulai? Sehabis melakukan penelitian kelayakan teknis serta hemat dengan-cara serius.  Jangan terlalu sepat percaya pada info yang baru Kamu dengar bisa juga terhadap spesialis yang baru Kamu kenal.
           Berapa besar Kamu wajib berinvestasi? Tergantung beberapa faktor bagai teknologi, nilai sarana pembuatan yang Kamu gunakan, lokasi manajemen, konsultan, supplier, serta lain-lain.
           Investasi serta anggaran operasional untuk tahun pertama kurang lebih Rp 125.000 s.d. Rp 325.000/m2 bahkan bisa lebih besar.
           Perkiraan keuntungan adalah Rp 10.000 s.d. Rp 30.000 m2, melainkanetapi lebih kecil juga mungkin.

PERSEMAIAN

Hampir sama dengan komoditi lainnya, komoditi paprika dengan sistem hidroponik pun dilakukan pembibitan terlebih dahulu. Periode pembibitan awal dari sistem dari bercocok tanam yang amatlah penting itu disebabkan karena bakal menentukan sukses tidaknya pohon pada masa produksi.

A. Persiapan

Sarana, alat, serta bahan yang wajib dipersiapkan adalah Nursery, Tray semai/wadah, Benih (contoh benih paprika yang ada bagai spertacus F1, Goldflame F1, Kelvin F1), Media semai (Rockwool-Grodan/Sekam bakar,dll), Thermometer serta Hygrometer, Pinset, Ruang semai/lemari semai serta Alat semprot (hand sprayer).

B. Faktor yang Mempengaruhi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam persemaian/pembibitan antara lain nilai benih, tipe media yang digunakan, suhu serta kelembaban, intensitas cahaya serta teknis pembibitan.

C. Teknis Pembibitan

a.       Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku dalamwaktu ± 30 menit, sambil menantikan kami bisa menyiapkan media semai yang bakal digunakan.
b.      Basahi media dengan air bersih serta pastikan media basah hinggamerata serta biarkan sesaat supaya air siraman yang berlebihan menetes.
c.       Buat celah kecil pada rockwool-Grodan (apabila menggunakan_dengan Rockwool) bisa juga garitan kecil yang saling berpotongan pada Sekam (apabila menggunakan_dengan sekam bakar) jadi membentuk bujur sangkar dengan jarak ± 2 cm.
d.      Letakkan benih satu persatu pada setiap celah dengan posisi calon lembaga (titik tumbuh menghadap kebawah ± 0,5 cm dengan menggunakan_dengan pinset, sehabis semua benih disemai kemudian tutup dengan plastik mulsa.
e.      Benih-benih tersebut ditaruh di lemari semai (germenation chamber), dalamwaktu di lemari semai suhu optimal 20-25 ÂșC dengan RH 70%-90%. Suhu serta RH bisa diatur dengan petunjuk memasang lampu apabila suhu rendah serta Apabila kelembaban rendah semprotkan air ke dalam lemari semai dengan menggunakan_dengan hand sprayer.
f.        Benih bakal berkecambah dalam waktu ± 7 hari, plastik mulsa dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap menjaga suhu serta kelembaban.
g.       Bibit dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan ke polybag 15 x 15 cm yang telah dibasahi dengan larutan nutrisi (JORO A&B Mix) dengan EC. 1,5 mS/Cm serta pH. 5.5.
h.      Pemeliharaan dipersemaian/pembibitan meliputi penyiraman 1-2 kali sehari (tergantung cuaca, fase pertumbuhan bibit, serta media yang digunakan), pengendalian penyakit serta penyakit dalamwaktu di nursery umpama trips, mite, leaf miner, rebah kecambah dll) serta yang tidak kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar tanam supaya daun pohon tidak saling menutupi.
i.         Bibit siap tanam ke greenhouse pembuatan sehabis berusia ± 21 hari di polybag bisa juga telah berdaun ± 5 helai.

TANAM DAN TRANSPLANTING

Setelah bibit siap untuk dipindahkan ke greenhouse ada beberapa faktor yang wajib dilakukan/dipersiapkan sebelun transplanting:

A.  Sanitasi Greenhouse

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk membersihkan greenhouse dari rumput bisa juga sisa pohon lainnya, sampah serta benda-benda lainnya yang tidak diinginkan.

B.  Sterilisasi Greenhouse

·         Sterilisasi dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan seluruh greenhouse dari mikroorganisme (telur/larva, virus, bakteri serta fungi) yang bisa merugikan tanaman. Ada beberapa bahan yang tidak jarang dipakai dalam sterilisasi antara lain lysol, formalin serta beberapa tipe pestisida, yang dalam penggunaannya biasa dilakukan dengan cara:
        Formalin 5% disemprotkan ke seluruh tahap greenhouse dengan konsentrasi 5 cc/liter air.
        Dalam waktu ± 4-5 hari sehabis penyemprotan formalin disusul dengan penyemprotan pestisida (insektisida serta fungisida) serta diulang hingga2-3 kali.
        Sehari sebelum media tanam ditata, greenhouse disemprot dengan larutan lysol dengan konsentrasi 3-5 cc/liter air.
        Instalasi bak desinfektan kaki supaya penyakit tidak bisa dibawa ke dalam greenhouse.

C.  Persiapan Tanam

        Sebelum media ditempatkan, terlebih dahulu media dimasukkan kedalam polybag bisa juga plastik slab bisa juga pot.
        Bila menggunakan_dengan plastik slab, ukuran yang biasa dipakai adalah 100 x 25 cm serta apabila menggunakan_dengan polybag, ukurannya 35 x 40 cm
        Media yang biasa dipakai adalah sekam bakar, rockwool-grodan bisa juga cocopeat.
        Plastik mulsa dipasang pada permukaan bedengan bisa juga dibawa slab/polybag supaya kar pohon tidak kontaminasi/masuk kedalam tanah.
        Kemudian media tersebut ditata didalam greenhouse sesuai dengan jarak tanam yang diharapkan (di Lembang standar antar bedengan ± 140 cm serta antar pohon ± 50 cm).
        Buat celah tanam dengan diameter ± 15 cm pada permukaan slab (jika menggunakan_dengan sistem slab). Apabila menggunakan_dengan polybag buatlah celah tanam sesuai dengan besarnya polybag yang dipakai untuk pemeliharaan di nursery.
        Media dibasahi dengan larutan nutrisi/pupuk dengan EC 1,5 serta pH 5,5 hinggabenar-benar basah/jenuh.
        Pada celah tanam yaang telah dipersiapkan taburkan Furadan 3G sebanyak ± 2 gram/lubang tanam untuk preventif terhadap serangan Nematoda.
        Tahap kemudian bibit siap untuk ditransplanting ke greenhouse. Sebelum bibit ditempatkan tahap bawah polybag digunting dengan hati-hati supaya akar bibit tidak putus/rusak, kemudian bibit ditempatkan pada celah tanam yang telah dipersiapkan.
        Untuk menghindari terjadi keunggulan air siraman serta tumpukan garam-garam dimedia, satu hari sehabis transplanting celah drainase dibangun dibagian bawah slab/polybag.

PENYIRAMAN DAN PEMUPUKAN (FERTIGASI)

Pemupukan serta Penyiraman (fertigasi) pada pembudidayaan sistem hidroponik umumnya dilakukan dengan-cara bersamaan. Teknis fertigasi bisa dilakukan dengan manual bisa juga sistem pengairan tetes (drip irrigation system), tapi yang paling baik untuk fertigasi adalah dengan sistem pengairan tetes yang berkualitas baik dengan demikian fertigasi bisa merata, tenaga kerja tidak terlalu banyak, menghemat waktu (dalam waktu pendek bisa menyiram pohon dalam jumlah yang banyak). Ada beberapa faktor yang butuh diperhatikan:

        Kualitas air (sumber air/sumur/mata air), wajib bersih serta leluasa dari penyakit/kimia
        Kualitas pupuk/nutrisi (komposisi hara wajib sesuai dengan kebutuhan tanaman, pupuk yang dipakai memiliki performa larut 100%)
        Waktu, volume serta frekuensi fertigasi
        Jenis pohon yang ditanam
        Jenis media yang dipakai

Khusus tentang nutrisi untuk sistem hidroponik telah terdapat nutrisi siap pakai di toko petanian bagai A&B MIX yang terdapat untuk beberapa komoditi (selain untuk Paprika juga ada A&B MIX untuk pohon Tomat, Melon, Timun, Mawar Anggrek, dll) yang dalam apalikasinya amatlah mudah, mengandung unsur hara komplit baik makro maupun mikro yang diperlukan tanaman.

TEKNIS FERTIGASI

        Frekuensi serta volume siram wajib disesuaikan dengan kondisi cuaca, tipe serta umur tanaman, fase pertumbuhan pohon serta tipe media yang digunakan. Cuaca mendung bisa juga hujan (evaporasi kurang) volume serta frekuensi penyiraman dikurangi itu disebabkan karena efek terhadap media berubah terlalu basah jadi akar tidak bisa tumbuh dengan baik. kondisi yang diharapkan pohon adalah berimbang antara air, udara, pupuk serta media tanam. Sebaliknya andai cuaca panas (evaporasi naik) fertigasi wajib lebih tidak jarang serta volumenya lebih banyak.
        Nilai EC (jumlah pupuk yang larut dalam air) serta nilai pH (tingkat keasaman) sebuahlarutan benar-benar penting itu dikarenakan bakal menunjukkan berapa tidak sedikit unsur hara yang tersedia  bagi tanaman. Itu dikarenakan tidak ada satu situasi yang sama (beda daerah, iklim, beda media, beda varietas dll) jumlah serta frekuensi tidak bisa distandarkan /disamakan. Untuk setiap situasi serta kondisi yang tidak sama wajib kami cari petunjuk yang optimal untuk tanaman.
        Tingkat kepekatan (EC) yang diberikan untuk pohon wajib disesuaikan dengan situasi serta kondisi. pH didalam media yang baik tidak lebih lebih 5,2 itu dikarenakan dengan tingkat pH tersebut semua unsur hara terdapat didalam air/media bisa diserap oleh tanaman.
        Satu faktor yang tidak kalah penting adalah pencatatan tentang waktu siram, volume siram, EC/pH in, EC/pH out, suhu, RH serta kondisi cuaca. Faktor ini penting itu dikarenakan dari data tersebut bisa menolong dalam mengambil sebuahkeputusan untuk mengubah bisa juga tidak sistem yang telah berjalan sebelumnya.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Monitoring terhadap serangan penyakit serta penyakit berubah penting itu dikarenakan bakal diketahui
        Serangan apa yang terjadi
        Berapa berat serangan
        Tindakan apa yang bakal dilakukan
        Kapan bakal dilakukan pengendalian  

Pengalaman dari beberapa petani terbaru ada beberapa penyakit serta penyakit yang tidak jarang menyerang seperti: Thrips, mites, aphids, leaf miners, ulat, virus, layu fusarium, layu bakteri, powdery meldew, bercak daun, penyakit fisiologis (defesiensi unsur hara) serta sebagainya.
Pencegahan serta Pengendalian bisa dilakukan dengan cara:

        Menjaga kebersihan, membuang sisa tanaman/gulma jauh dari lokasi greenhouse/masuk bak sampah serta dibakar.
        Sterilisasi greenhouse (gunakan lysol, formalin, serta pestisida) ini wajib dilakukan setiap awal musim tanam/sebelum tanam dimulai.
        Memasang bak disenfeksi kaki untuk mencegah masuknya telur/larva penyakit serta patogen penyakit yang terbawa oleh alas kaki.
        Menggunakan varietas yang resisten
        Tanaman yang terserang penyakit (virus, bakteri) dimasukkan ke kantong/karung plastik lalu buang jauh dari lokasi greenhouse/dibakar.
        Biologis, dengan memanfaatkan musuh alamiah (predator), tapi petunjuk ini di Indonesia tetap jarang dilakukan.
        Gunakan susu skim (kandungan protein minimal 35%) dengan konsentrasi 100 gram/1 liter airuntuk menghindari terjadinya penularan virus pada waktu miwil (prunning)
        Kimiawi (pestisida), ini bakal berubah baik apabila penggunaannya tepat dalam pemilihan jenis, konsentrasi serta volume semprot. Disamping itu bisa memiliki efek tidak lebih baik andai dalam penggunaannya salah. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, memerlukan pengetahuan teknis serta alat (nozzle) nilai tinggi.
        Lakukan pengendalian bersama-sama dengan kebun disekitar (kebun tetangga) supaya pengendalian penyakit serta penyakit mungkin bakal lebih manjur/tepat

Satu faktor butuh diperhatikan pengaruh pestisida terhadap kesehatan petani, konsumen, serta lingkungan. Untuk menghindari faktor tersebut wajib menggunakan_dengan pengaman bagai jas/pakaian semprot, sarung tangan, masker, kacamata serta pengaman lainnya.
(Sumber: www.bbpp-lembang.info)




ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI