1.
SEJARAH SINGKAT
Bekicot
berasal dari Afrika Timur, tersebar keseluruh dunia dalam waktu relatif
singkat,
karena berkembang biak dengan cepat. Bekicot tersebar ke arah Timur
sampai
di kepulauan Mauritius, India, Malaysia, akhirnya ke Indonesia. Bekicot
sejak
tahun 1933 telah ada disekitar Jakarta, sumber lain menyatakan bahwa
bekicot
jenis Achatina fulica masuk ke Indonesia pada tahun 1942 (masa
pendudukan
Jepang). Sampai saat ini, bekicot jenis Achanita fulica banyak
terdapat
di Pulau Jawa.
2.
SENTRA PERIKANAN
Sentra
peternakan bekicot banyak ditemukan di masyarakat pedesaan Jawa
Timur,
Bogor (Jawa Barat), Sumatera Utara dan Bali.
3.
JENIS
Bekicot
diternakkan umumnya jenis Achatina fulica yang banyak disenangi
orang,
karena bekicot jenis ini banyak mengandung daging. Konon di Eropa,
bekicot
jenis ini digunakan sebagai bahan baku makanan yang disebut Escargot.
Escargot semula berbahan baku Helix pomatia. Karena Helix pomatia
lama
kelamaan sulit diperoleh maka bekicot jenis Achatina fulica
menggantikannya
sebagai bahan baku Escargot.
4.
MANFAAT
Selain
pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang bermutu
tinggi
karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap.
Masyarakat
yang menggemari makanan dari bahan baku bekicot (sate bekicot,
keripik
bekicot ) adalah masyarakat Kediri.
Disamping
itu bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena
ekstrak
daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati
berbagai
macam penyakit seperti abortus, sakit waktu menstruasi, radang
selaput
mata, sakit gigi, gatal-gatal, jantung dan lain-lain. Sedangkan kulit
bekicot
sangat mujarab untuk penyakit tumor. Sejenis obat yang dikenal berasal
dari
kulit bekicot, dinamakan Maulie., yang dapat menyembuhkan berbagai
penyakit
seperti kekejangan, jantung suka berdebar, tidak bisa tidur/insomania,
leher
membengkak dan penyakit kaum wanita termasuk keputihan
6 Manfaat Daging Bekicot Bagi Kesehatan
Advertisement
Manfaat daging bekicot mungkin menjadi perdebatan yang sangat sengit di berbagai negara, karena hewan ini tidak lazim di makan. Bekicot bisa juga disebut keong atau siput. Banyak juga yang menyebut bekicot sebagai tutut. Walaupun secara fisik berbeda bentuk, namun mereka semua sama-sama berasal dari keluarga moluska, dan sama – sama memiliki cangkang sebagai tempat tinggal mereka.
Kandungan Gizi Daging Bekicot
Ada beberapa peneliti yang menyebutkan bahwa pada 100gr daging bekicot, mengandung 12gr protein hewani, dan ternyata hanya mengandung 1% kadar lemak. Sehingga cocok sebagai alternative dari daging merah yang biasa anda konsumsi.
Sebenarnya apa sih manfaat daging bekicot itu? Mari kita simak satu per satu.
- Baik untuk Perkembangan Otot
Mengapa daging bekicot baik untuk perkembangan otot? Hal ini ternyata disebabkan oleh kandungan protein hewani dan kandungan asam amino yang cukup tinggi pada daging bekicot. Sudah tau kan fungsi protein dan asam amino? Ya, bagi anda yang seorang fitness mania, zat ini penting untuk menambah massa ototo dan bisa membantu perkembangan otot aga menjadi lebih baik.
Namun demikian, bekicot tidak hanya berguna bagi anda para fitness mania, daging bekicot ini tentunya juga berguna bagi anda yang bukan fitness mania. Kandungan protein hewani dapat membuat otot anda lebih berkembang, dan apabila otot anda lebih berkembang, maka kekuatan fisik anda pun akan menjadi lebih baik lagi.
- Menyembuhkan Penyakit Asma
Sebenarnya belum ada penelitian secara ilmiah yang mengatakan bahwa zat – zat yang terdapat pada daging bekicot dapat menyembuhkan penyakit asma. Namun terdapat beberapa kasus dan testimoni dari masyarakat luas mengatakan bahwa daging bekicot dapat membantu proses dalam menyembuhkan penyakit asma.
Berikan daging bekicot secara rutin pada penderita asma, maka lama kelamaan, gejala asma dari si penderita akan menghilang, dan akhirnya si penderita asma tersebut sembuh. Sudah banyak sekali sharing pengalaman tentang manfaat daging bekicot ini.
- Menyembuhkan Penyakit TBC
Penyakin pernapasan seperti asma memang benar dapat disembuhkan apabila mengkonsumsi daging bekicot secara rutin walaupun belum ditemukan penelitiannya secara ilmiah. Masih dari penyakit yang menyerang bagian pernapasan dan membuat sesak nafas, ternyata daging bekicot juga dapat membantu anda yang terserang penyakit TBC. Secara logika, apabila bekicot bisa menyembuhkan asma, maka ada benarnya daging bekicot juga dapat membantu penyembuhan penyakit TBC, yang notabene juga menyerang bagian pernapasan.
Masih sama, walaupun belum ada penelitian ilmiah tentang hal ini, namun ternyata, banyak juga testimony dari pasien TBC yang mengatakan bahwa daging bekicot mampu membantu penyembuhan dari penyakit TBC.
- Menyembuhkan Penyakit Gatal – Gatal dan Sakit Kulit
Di daerah Jawa Timur, bekicot dijadikan hidangan berupa sate bekicot, dengan tambahan bumbu kacang. Di Jawa Timur juga, sate bekicot ini dipercaya dapat menyembuhkan gatal – gatal dan penyakit kulit lainnya, seperti kudis dan kutu air.
Masyarakat percaya bahwa dengan mengkonsumsi daging bekicot, akan membuat penyakit gatal – gatal dan penyakit kulit yang mereka derita sembuh. Namun tetap saja masih belum ada penelitian ilmiah yang mendukung hal tersebut. Tapi kepercayaan masyarakat tersebut memiliki kekuatan tersendiri, sehingga banyak yang mengaku bahwa setelah mengkonsumsi daging bekicot, penyakit gatal – gatal yang mereka derita bisa hilang.
- Meredakan Panas Dalam
Seperti sudah diberitahukan sebelumnya, tutut, saudara dekat dari bekicot juga dikonsumsi dalam bentuk su yang berkuah banyak. Biasanya kuah dari tutut ini diracik dari rempah – rempah andalan Indonesia, seperti jahe dan kunyit. Mangkonsumsi sup tutut yang berkuah rempah ini ternyata memiliki manfaat tersendiri. Selain anda bisa mendapatkan manfaat yang sudah disebutkan diatas, sup ini juga dapat digunakan untuk meredakan panas dalam.
Hal ini lebih disebabkan oleh kandungan rempah yang terkandung dalam sup tersebut. Namun dengan tambahan daging tutut, maka anda akan merasakan sup herbal yang sangat unik rasanya, dan ternyata rasanya pun sangat lezat.
- Baik Untuk Pengobatan Liver dan Hepatitis
Banyak sekali klini – klinik pengobatan alternative yang menganjurkan untuk mengkonsumsi daging hewan tertentu untu menyembuhkan penyakit. Salah satunya adalah daging bekicot. Beberapa klinik pengobatan alternative menyarankan pasien mereka untuk mengkonsumsi bekicot untuk membantu penyembuhan penyakit liver dan hepatitis.
Itu tadi merupakan beberapa manfaat dari daging bekicot. Walaupun masih banyak manfaat bekicot yang terbukti secara ilmiah, namun ternyata banyak sekali testimony dan pengakuan dari masyarakat bahwa daging bekicot memiliki khasiat yang luar biasa. Sugesti? Entahlah. Terlepas dari hal itu semua, setiap produk hewan yang dapat dikonsumsi pastilah memiliki manfaat tersendiri bagi anda yang mengkonsumsinya. Dengan manfaat seperti itu, apakah anda tertarik untuk mencoba mencicipi daging bekicot?
5.
PERSYARATAN LOKASI
Lokasi
perlu dipilih yang dekat dengan jalan, agar mudah penanganannya, baik
saat
pembuatan kandang, saat pengontrolan maupun penanganannya
pascapanen,
artinya pada saat membawa hasil panen tersebut tidak kesulitan
dalam
transportasinya. Lokasi yang sesuai untuk budidaya bekicot adalah
lokasi
yang basah serta lembab dan terlindung dari cahaya matahari secara
langsung.
Selain itu juga tanah yang disukai adalah tanah yang banyak
mengandung
kapur sebagai zat untuk pembentukan cangkang.
6.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
6.1.
Penyiapan Sarana dan Peralatan
1)
Perkandangan
Walaupun
lahan yang diperlukan tidaklah terlalu luas namun persyaratan
mengenai
kelembaban dan keteduhan perkandangan perlu diperhatikan,
karena
dalam aslinya dan untuk berkembang biak secara baik bekicot
senang
dengan keadaan yang lembab dan teduh. Kandang didirikan di tanah
kering,
teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25–30 derajat C.
Cara
pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa dilakukan secara terpisah,
artinya
bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang besar. Bisa juga
dilakukan
secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara dalam
satu
kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah
resikonya
harus dibuat beberapa kandang. Fungsi kandang itu antara lain
untuk
penetasan, pembesaran dan sebagai kandang induk.
Ada
tiga cara berternak bekicot di dalam kandang, antara lain:
a.
Kandang kotak kayu
Kandang
terbuat dalam lembaran kayu tripleks yang berkaki. Untuk
kerangkanya
dapat digunakan kayu kaso. Ukuran panjang dan lebar
kandang
adalah 1 x 1 meter, tinggi 1,25 meter. Di atas kotak tersebut
diberi
kawat kasa, agar bekicot tidak keluar dari dalam kandang.
Sebaiknya
di atas kotak perlu dibuatkan tempat berteduh, agar keadaan
tempat
selalu gelap/tidak langsung kena sinar matahari.
b.
Kandang dari bak semen
Pembuatan
kandang ini sama dengan kandang kotak kayu. Dalam bak
semen
yang perlu diperhatikan adalah alasnya. Untuk menciptakan
suasana
lembab, alas semen perlu diberi tanah dan cacing untuk
menggemburkan
tanah dan menyerap kotoran yang dikeluarkan bekicot.
Tebal
lapisan tanah di dalam bak sekitar 30 cm. Zat-zat makanan yang
diperlukan
bekicot hendaklah selalu tersedia di dalam bak.
c.
Kandang galian tanah
Tanah
digali dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi 1 x 1 x 1 m. Perlu
diperhatikan
sebaiknya tanah galian yang akan digunakan untuk kandang
dipilih
yang agak kering. Sebaiknya kandang dibuat di bawah pohon yang
rimbun,
kalau dindingnya terlalu basah perlu diberi lapisan pasir.
Untuk
menjaga keadaan selalu gelap, seperti cara pertama dan kedua, di
atas
kandang perlu dibuatkan bedeng sebagai penutup. Masa panen, bila
kandangnya
terbuat dari tanah galian, cara pengambilannya dilakukan
dengan
menggunakan galah yang bisa menjepit bekicot agar bekicot dan
telurnya
tidak rusak.
2)
Peralatan
Alat-alat
yang diperlukan untuk pembuatan kandang: kayu, semen, bata
pasir,
kain kasa dan cangkul.
6.2.
Pembibitan
Tidak
semua jenis bekicot cocok untuk dibudidayakan. Dua jenis bekicot yang
biasa
diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica dan Achatina variegata.
Ciri
bekicot
jenis Achanita fulica biasanya warna garis-garis pada
tempurung/cangkangnya
tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis Achatina
variegata
warna
garis-garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku.
1)
Pemilihan Bibit Calon Induk
Jika
bibit unggul belum tersedia maka sebagai langkah pertama dapat
digunakan
bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak
terdapat
di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik
dijadikan
bibit adalah yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan
yang
besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.
2)
Reproduksi dan Perkawinan
Bekicot
biasanya mulai kawin pada usia enam sampai tujuh bulan ditempat
pemeliharaan
yang cukup memenuhi syarat. Pada masa kawin bekicot
betina
mulai menyingkir ke tempat yang lebih aman. Bekicot bertelur di
sembarang
tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasanya lebih dari
lima
puluh butir (50-100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur
bekicot
itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dari 2 mm.
3)
Proses Kelahiran
Telur
bekicot akan menetas setelah usianya cukup. Pada waktu telur itu
menetas
dan menjadi anak cangkang, biasanya tidak ditunggui induknya.
Begitu
bekicot selesai bertelur, telurnya ditinggalkan begitu saja. Telur
bekicot
akan pecah sendiri melalui proses alam.
Penetasan
bekicot hingga menjadi anak tergantung pada keadaan tempat
dan
waktu tetas. Bilamana tempat itu memenuhi syarat (sempurna) seperti
kelembaban
tanah, iklim dan cahaya yang mencukupi, maka telur akan cepat
menetas.
Sebaliknya jika keadaan tanah/iklim kering dan tempatnya kurang
menguntungkan
maka telur akan lambat menetas.
6.3.
Pemeliharaan
Pemeliharaan
bekicot bisa dilakukan dengan cara terpisah dan bisa juga secara
campuran
di dalam suatu tempat. Meskipun cara terpisah membutuhkan tempat
khusus
tetapi ada keuntungannya. Misalnya, anak bekicot bisa diketahui
perkembangannya
secara tepat, baik besarnya maupun usianya. Dengan
demikian,
tidak sulit untuk memberikan perawatan secara khusus. Bagi
peternak
bekicot sangat mudah kiranya apabila perawatan anak bekicot itu
dilakukan
di tempat khusus. Adapun makanan anak bekicot bisa diberi
makanan
dengan sejenis ganggang (lumut), pupus daun dan sedikit zat kapur.
Harus
diingat hendaklah tempatnya selalu teduh dan lembab. Setelah anak
bekicot
berusia dua/tiga bulan, hendaklah dipindahkan kekandang pembesaran.
Keberhasilan
budidaya bekicot tergantung pada cara perawatan dan
pemeliharaan
teknis selama diternakkan. Beberapa perawatan teknis dalam
budidaya
bekicot diantaranya meliputi:
1)
Menjaga kelembaban lingkungan
Bekicot
sangat suka tempat yang lembab sehingga untuk mempertahankan
kelembaban
lingkungan dapat digunakan atap atau perlindungan lain. Pada
musim
panas kelembaban lingkungan dapat dipertahankan dengan
menyiramkan
air lokasi peternakan setiap hari.
2)
Mempertahankan kondisi lingkungan
Bekicot
menyukai tempat yang lembab, namun bukan berarti pada tanah
yang
becek. Sehingga diperlukan usaha untuk mempertahankan kondisi
lingkungan
yang sesuai dengan yang dikehendaki bekicot.
3)
Pemberian pakan yang bermutu secara teratur
Agar
hasil budidaya berhasil dengan baik diperlukan pemberian pakan yang
bermutu
dan teratur. Pemberian pakan berpedoman pada mutu pakan dan
kebiasaan
waktu makan. Mutu makan yang baik akan menentukan kualitas
daging
bekicot. Mutu pakan yang baik dapat dipenuhi dengan memberi
pakan
berupa daun-daunan yang disukai dan buah-buahan. Misalnya; daun
dan
buah pepaya, daun bayam, buah terung mentimun, swai dan lain
sebagainya.
4)
Menjaga areal agar tidak dimasuki hewan lain
Agar
bekicot dapat tumbuh baiak tanpa gangguan dari hewan yang
merupakan
musuhnya dan hewan yang dapat merebut makanannya maka
lahan
budidaya harus dijaga agar tidak dapat dimasuki hewan-hewan lain.
5)
Menjaga bekicot agar tidak keluar dari areal pemeliharaan
Untuk
menjaga agar bekicot tidak keluar dari areal dapat dilakukan hal
sebagai
berikut:
a.
membuat tutup kandang (bila budidaya bekicot dalam kandang)
b.
membuat pagar yang bagian atasnya diolesi dengan detergen
c.
menabur abu atau garam disekeliling pagar bagian dalam.
7.
HAMA DAN PENYAKIT
Sampai
saat ini belum banyak diketahui tentang adanya hama atau penyakit
yang
dapat menyebabkan kematian bekicot, kecuali semut, bebek dan itik.
8.
PANEN
Dengan
pemeliharaan cukup baik, bekicot mulai dapat dipanen setelah 5-8
bulan.
secara fisik dapat dilihat apabila panjang cangkang telah mencapai 8-10
Cm,
maka bekicot telah siap untuk diambil dagingnya.
Hasil
utama dari ternak bekicot adalah dagingnya, yang dapat diolah langsung
dengan
dibuat sate, keripik, dendeng/masakan segar lainnya dan dapat juga
diolah
dalam bentuk kalengan. Ada juga permintaan dalam keadan hidup.
Disamping
itu daging dari bekicot ini dapat dijadikan tepung, yang
pengolahannya
melalui proses pengeringan terlebih dahulu.
8.1.
Hasil Tambahan
Disamping
diambil dagingnya, kulit/cangkang bekicot juga laku untuk dijual.
Baik
untuk bahan dasar obat-obatan/dibuat tepung untuk tambahan makanan
untuk
hewan ternak yang membutuhkan tepung berbahan dasar yang
mengandung
zat kapur.
Untuk dijadikan sate;
Sate Dan keripik bekicot dewasa ini kian digemari masyarakat karena rasanya yang empuk dan lezat. Bagi sebagian orang memakan bekicot adalah hal yang menjijikkan. Hal ini dikarenakan ketidak tahuan mereka dalam hal pengolahan. Untuk mendapatkan rasa sate dan keripik bekicot yang enak dan tidak beracun, sebelum dimasak daging bekicot harus melalui beberapa tahap pengolahan, antara lain :
1. Pemberakan atau pembersihan kotoran.
Bekicot yang masih hidup dimasukkan ke dalam bak penampung selama 2 hari, tanpa diberi pakan apapun.Lakukan penyiraman setiap sore. Pemberakan ini bertujuan untuk memacu pengeluaran kotoran dan lendir serta menghilangkan bau apek.
2. Perendaman.
Sesudah dilakukan pemberakan, bekicot direndam dalam air garam yang diberi sedikit cuka. Perendaman berlangsung sekitar 5-10 menit sambil diaduk atau dikopyok, lantas airnya dibuang. Perendaman ini dilakukan 3-4 kali hingga air rendaman menjadi jernih.
3. Perebusan awal.
Bekicot yang telah direndam dimasukkan ke dalam air mendidih selama 15 menit sambil dibolak balik, lalu didinginkan.
4. Pemisahan.
Bekicot yang telah direbus awal itu harus dipisahkan antara cangkang, kotoran, telur dan dagingnya. Caranya ialah dengan mencungkil daging bekicot tersebut dari cangkangnya dengan alat pencungkil. Setelah daging, telur dan kotoran bekicot keluar dari cangkangnya kemudian dipisah-pisahkan. Telur bekicot dapat langsung dicuci bersih, digoreng dan dimakan. Sedangkan dagingnya masih perlu pengolahan selanjutnya.
5. Pencucian.
Daging bekicot yang telah terpisah dari cangkang, lantas dicuci bersih. Lebih baik jika pencucian ini dilakukan dengan air yang mengalir.
6. Perendaman.
Daging yang telah dicuci bersih, direndam dengan air cuka selama 15 menit.
7. Perebusan akhir.
Daging bekicot yang telah direndam itu direbus lagi selama 15 menit. Sesudah direbus, dicuci sekali lagi sampai bersih dan diiris-iris menurut selera kita. Inilah daging bekicot yang telah siap dimasak.
Membuat Kripik dan Sate Bekicot
Barangkali Anda ingin membuat sendiri keripik bekicot dan sate bekicot? Ikuti pedoman praktis berikut ini.
Keripik Bekicot
Bahan:
250 gr daging bekicot (dari 1,5 kg bekicot segar)
250 cc minyak goring
Bumbu:
2 butir bawang putih 3 butir kemiri
1/2 sendok teh ketumbar 1/2 rimpang jahe
1 lembar daun jeruk purut 1 mata asam garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Membuat:
Daging bekicot yang telah siap olah diiris tipis-tipis. Lalu irisan tersebut dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan. Diamkan beberapa saat agar bumbu meresap. Jemur di bawah sinar matahari langsung (usahakan sekali jemur sudah kering). Goreng sampai kering.
Sate Bekicot
Sate bekicot sudah cukup beken. Setiap warung bekicot atau warung “nol dua” hampir pasti ada sate bekicotnya. Jika Anda ingin membuat sendiri sate bekicot, silakan mengikuti resep ini.
Bahan:
500 gram daging bekicot (dari 3 kg bekicot segar)
25 bilah tusuk sate
Bumbu:
1/4 kg kacang tanah 5 sendok makan minyak goreng 5 sendok makan kecap
5 butir bawang merah 5 butir merica 3 butir bawang putih
3 lembar daun jeruk purut 2 buah jeruk nipis 1/4 sendok teh penyedap rasa
Cabe rawit, cuka, garam sesuai selera
Cara Membuat:
1. Daging bekicot yang telah siap olah diiris menjadi dua bagian, tusuk dengan tusukan sate.
2. Masukkan ke dalam bumbu yang telah dihaluskan (bawang putih, merica campur kecap dan cuka),
3. Diamkan sementara waktu agar bumbunya meresap.
4. Buat bumbu kacang: goreng kacang tanah dan tumbuk hingga halus. Campur dengan bawang putih, garam, daun jeruk purut, cabe rawit dan penyedap rasa yang telah dihaluskan. Beri air sedikit lalu rebus hingga berminyak dan diberi sedikit kecap.
5. Panggang daging bekicot sampai matang, lalu disiram bumbu kacang, taburi bawang merah mentah dan irisan jeruk nipis.
8.2.
Penangkapan
Bekicot
dikumpulkan di dalam kotak kardus/peti dari kayu dan jangan
menggunakan
karung goni karena dapat mengakibatkan kulit bekicot pecah.
Setelah
dimasukkan dalam peti, pertama sekali perlu dilakukan pencucian agar
terhindar
dari semua kotoran dan lumpur yang melekat pada cangkangnya.
Pencucian
ini dengan cara menyemprot bekicot dengan air bersih. Setelah itu,
Bekicot
di karantina selama 1-2 hari/malam tanpa diberikan makan agar
kotoran
dan lendirnya keluar sebanyak mungkin.
9.
PASCAPANEN
Setelah
dilakukan penagkapan dan pengumpulan bekicot lalu dilakukan
penyortiran
dengan jalan membuang bekicot yang mati atau terlalu kecil untuk
diolah.
Kemudian dilakukan penggaraman, dengan memberikan garam 10-15%
dari
berat total bekicot, dengan cara diaduk rata. Penggaraman dapat
mematikan
bekicot sekaligus mengeluarkan lendir sebanyak mungkin.
Setelah
melalui tahapan penggaraman, segera direbus dengan air garam 3%
selama
10 menit, kemudian diangkat dan disemprot dengan air dingin, baru
dilakukan
pencukilan daging. Perebusan kedua dilakukan setelah bagian perut
dibuang
dan kotoran lainnya dalam larutan garam 3%. Cara ini bertujuan untuk
menghilangkan
lendir dan daging menjadi lebih lunak. Kemudian daging
tersebut
dibungkus dan dikemas dalam karton.
11.
DAFTAR PUSTAKA
1)
Kusnin Asa. 1984. Budidaya Bekicot. Bhratara Karya Aksara. Jakarta
2)
Pinus L. 1988. Beternak Bekicot untuk Perancis, dalam Trubus, Febuari
3)
Victor Zebua (1988). Bekicot Melimpah Cacing Daun Bertingkah, dalam
Harian
Kedaulatan Rakyat, 17 September 1988.
4)
Naryo Sadhori S. 1997. Teknik Budidaya Bekicot. Balai Pustaka. Jakarta.
12.
KONTAK HUBUNGAN
1)
Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS
Jl.Sunda
Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2)
Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan
dan
Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8,
Jakarta
10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952,
Situs
Web: http://www.ristek.go.id
Jakarta,
Maret 2000
Sumber
:
- Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas
- http://manfaat.co.id/6-manfaat-daging-bekicot-bagi-kesehatan
- http://gosetan.blogspot.co.id/2012/12/membuat-sate-bekicot.html
ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI