Tanam Bibit Muda Padi Sawah untuk Meningkatkan Jumlah Anak Produktif -->

Translate

Tanam Bibit Muda Padi Sawah untuk Meningkatkan Jumlah Anak Produktif



Budidaya tanaman padi di Indonesia bukanlah masalah baru, namun sudah turun temurun, Budidaya tanaman padi yang biasa dilakukan oleh para petani yaitu menggunakan varietas lokal atau varietas padi unggul baru seperti Inpari 32, 39, 42 atau varietas yang sudah lama yaitu Varietas Ciherang, Sinta Nur, dll. Padi merupakan salah  satu  komoditi  pangan  yang  penting  dan menyangkut  kepentingan  nasional dimana padi/beras merupakan  bahan  makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. 

Untuk  memenuhi  kebutuhan  tersebut  berbagai  upaya  telah dilakukan  oleh  pemerintah  diantaranya  melalui  peningkatan  ketahanan pangan sebagai salah satu program revitalisasi pertanian, khususnya ketersedia pangan berupa padi/beras yang cukup.
Produktivitas dan produksi padi yang dibudidayakan oleh petani masih rata-rata 3,5-4,5 ton/Ha, dari varietas lokal, yaitu varietas padi yang dihasilkan oleh petani sendiri dari varietas-varietas sebelumnya diperbanyak. 
Sedangkan benih padi dari varietas unggul baru (VUB) adalah varietas yang sudah terseleksi tentang produksinya, ketahanan terhadap serangan hama penyakit dengan produksi rata-rata 5,5-7 ton/Ha. Peningkatan produksi padi tidak terlepas dari ketersediaan unsur hara yang cukup, penggunaan varietas unggul, serta ketersediaan air yang cukup sesuai kebutuhan tanaman. 
Dalam teknik budidaya padi, ketersediaan benih padi yang akan ditanam berumur muda yaitu 14-21 hari, atau bibit muda ini diharapkan akan menghasilkan anakan produktif lebih banyak, dibandingkan bibit yang sudah tua > 21 hari, serta cara tanamannya dengan menggunakan Jarwo (2:1 atau 2.2) yang menurut petani produksinya lebih banyak dibandingkan sistem Tegel.
Pembenihan padi yang paling baik yang dengan menggunakan baki, baik dari plastik, kayu atau bambu, dengan ukuran 40x40 cm, kemudian dalam baki tersebut diberikan tanah secukupnya, yaitu tanah yang sudah bercampur unsur hara/kotoran ternak dengan perbandingan 1:2, yaitu tanah 2 bagian tanah dan kotoran hewan 1 bagian, kemudian diaduk rata. 
Setelah itu maka benih padi disemaikan, dengan catatan sebelumnya  perlakuan benih padi tersebut sudah direndam dengan air 6-12 jam dan kemudian ditiriskan dengan karung. Hal ini dengan maksud mengurangi masa dormasi, penggunaan baki sebagai tempat persemaian yaitu mempermudah pemindahan benih padi ke lapangan.Selengkapnya kunjungi : http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/1504-keunggulan-tanam-bibit-muda-padi-sawah-untuk-meningkatkan-jumlah-anak-produktif


ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI