Penggabungan potensi pertanian darat dan maritim saat ini sedang berkembang. Di antaranya integrasi sapi, pertanian jagung dan rumput laut berupa penyediaan pakan berbahan dasar jerami jagung dengan rumput laut.
Pakan sapi dari jerami jagung dan rumput laut sudah diramu oleh Erin Ryantin Gunawan dkk dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram dalam satu penelitian yang dilakukan. Tujuannya untuk optimalisasi integrasi sapi, jagung dan rumput laut guna mendukung program akselerasi pengembangan ternak sapi Bumi Sejuta Sapi (BSS) di Nusa Tenggara Barat. Hasil studi ini kiranya bisa dimanfaatkan dengan-cara luas di daerah lain dan di luar program BSS NTB.
Kombinasi limbah jagung fermentasi dan rumput laut diinginkan merilis pakan ternak sapi komersial berkualitas tinggi yang kaya kualitas nutrisi dan masa simpan lebih lama, dengan harga yang murah peternak. Dijelaskan, fermentasi adalah salah satu petunjuk menambah daya cerna dan daya simpan pakan jerami jagung. Suplementasi dengan rumput laut dipilih itu disebabkan karena rumput laut mempunyai kandungan nutrisi lebih lengkap dibandingkan dengan jerami. Rumput laut mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin A, B, C, D, E, dan K dan mineral bagai kalsium, selenium, besi, magnesium, natrium, dsb.
Kandungan berbagai unsur nutrisi rumput laut dibanding jerami jagung (dalam kurung) adalah sebagai inilah : karbohidrat 13,03% (jerami jagung 12,11%), protein 5,04% (6,20%), lemak 0,13% (2,65%), serat kasar 1,42% (25,58%), Ca 50,46 ppm (0,82 ppm), Fe 0,14 ppm (0,05 ppm), N 0,80 ppm (0,99 ppm), P 5,19 ppm (0,32 ppm), koloid karagenan 65,70% ( - ).
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian tersebut adalah jerami jagung kering dengan kadar air 10-15%, rumput laut (Euchema spinosum), starter EM4, starbio, urea, molasses (yang diencerkan 10 cc dalam 1 liter air). Proses pengolahan dimulai dengan perlakuan fermentasi lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap udara. Proses fermentasi dilakukan di tempat teduh yang terlindung dari sinar matahari dan berjalan dalamwaktu 3 minggu.
Proses fermentasi jerami jagung berjalan dalam 5 variasi perlakuan komposisi bahan starter, yakni : Pertama yang menggunakan_dengan urea + molasses (10 :1,5); Kedua, starbio + molasses (10 : 1,5); Ketiga, starbio + urea + molasses (10 : 1,5 : 1,5); Keempat, EM-4 + molasses (10 : 1,5); dan Kelima, EM-4 + urea + molasses (10 : 1,5 : 1,5). Sehabis proses fermentasi, rumput laut kering yang sudah dihaluskan dicampurkan pada jerami jagung terfermentasi pada perbandingan 1 : 10.
Pada pakan campuran itu dilakukan analisis kadar karbohidrat (gula pereduksi), protein, lemak, serat, mineral (Ca, Fe, dan P), lignin, selulosa dan hemiselulosa, dan keasaman. Uji organoleptik dilakukan kepada warna dan aroma pakan. Lalu diuji efek pemberian pakan pada sapi Bali jantan umur 18-24 bulan. Variabel yang diukur adalah perubahan lingkar dada dan panjang badan sapi dalam kurun saat 5 minggu pemberian pakan campuran.
Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa jerami jagung hasil fermentasi berkualitas baik. Penampilannya serupa dengan yang pada keadaan segar, yaitu warna coklat kekuning-kuningan dengan aroma aroma yang khas. Mempunyai daya simpan lama sampai dua bulan, yakni kadar nutrisi tak terjadi sesuatu perubahan signifikan.
Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066
Editor : Julianto
Disalin dari :
ARTIKEL LAIN YANG MUNGKIN ANDA CARI